Laporan Muhammad Sarih Wartawan Tribunnews Batam
KARIMUN, TRIBUN - Kebebasan pers di Kabupaten Karimun tercederai. Perlakuan kasar terhadap insan pers ini justeru terjadi di lingkungan kampus yang notabene tempat orang-orang berilmu dan beradab. Yang disayangkan pelaku itu sendiri adalah mahasiswa yang sebenarnya sedang dirugikan pihak kampus atas setiap kebijakannya.
Kejadian berawal ketika mahasiswa menggelar pertemuan dengan pihak kampus di halaman Universitas Karimun (UK), Rabu (25/1). Hadir juga dalam pertemuan itu Bupati Karimun Nurdin Basirun, Ketua DPRD Karimun Raja Bahtiar serta Rektor UK Abdul Latif, Sekdakab Karimun Anwar Hasyim, Asisten III Syamsuardi, Asisten II Arnadi Supaat serta beberapa kepala SKPD Kabupaten Karimun.
Pertemuan yang sedianya membahas ketidakjelasan status mahasiswa UK berlangsung ricuh sesaat ketika seorang mahasiswa berinisial Ed, menggertak seorang wartawan yang akan menjalankan tugas jurnalistiknya.
Ed yang melihat gelagat wartawan hadir dalam pertemuan langsung mendekatinya. Kepada John salah seorang wartawan media on line di Karimun, Ed berujar dengan nada menggertak, “wartawan tak boleh meliput.”
Sontak pertemuan yang awalnya berlangsung tenang menjadi riuh. John kemudian berusaha menjelaskan kalau keberadaannya sebagai jurnalis dilindungi Undang-undang. Namun penjelasan itu langsung disanggah Ed. "Tak ada Undang-undang di sini. Keluar dari sini," usir mahasiswa yang mengaku sebagai salah satu pengurus Badan Eksektif Mahasiswa UK itu.
Tak lama kemudian, Ed juga mendekati Daud seorang wartawan televisi nasional. Daud juga diusirnya. penjelasan Daud terkait keberadaannya yang dilindungi undang-undang juga tak dihiraukan Ed. Malah Ed tambah kalap dan nyaris merampas kamera milik Daud. Beruntung aksi arogan itu segera dilerai oleh salah seorang anggota DPRD Karimun, HM Taufiq.
Setelah acara pertemuan itu selesai, para wartawan dan mahasiswa dipertemukan. Bupati Karimun, Nurdin Basirun berusaha menengahi. Nurdin meminta wartawan agar aksi arogan oknum mahasiswa Ed tersebut dimaafkan.
Kasirul Fadli, atas nama mahasiswa juga menyampaikan permintaan maaf. "Kami minta maaf. Maklum kondisi teman-teman mahasiswa sedang kalut. Tolong jangan diperpanjanglah," katanya kepada wartawan.
Sementara itu pertemuan antara ratusan mahasiswa UK dengan Rektor UK yang juga dihadiri petinggi pemerintah daerah itu berlangsung tertib. Mahasiwa akhirnya lega pada keputusan yang diteken dalam bentuk komitmen setelah pertemuan yang berlangsung di bawah sengatan matahari siang itu.
Dalam pertamuan itu, mahasiswa menyampaikan beberapa poin komitmen yang kemudian ditandatangani Rektor UK, Bupati Karimun, Ketua DPRD Karimun, Sekda Karimun serta beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Karimun yang hadir. (msa)
Mahasiswa Karimun Usir Wartawan, Kamera Nyaris Kena Rampas
X
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger