Laporan Muhammad Sarih Wartawan Tribunnews Batam
KARIMUN, TRIBUN – Kesabaran warga pulau Buru terhadap PLN sub-ranting Buru membuncah. Ratusan warga pulau itu mendatangi kantor PLN sub-ranting karena dalam satu malam, Senin (30/1) kemarin, listrik padam sampai lima kali.
“Kami sudah tak tahan sudah beberapa hari ini listrik pada dua sampai tiga kali. Puncaknya malam ini, sampai lima kali padam. Makanya kami sedang menuju ke kantor PLN,” kata seorang warga yang namanya minta dirahasiakan kepada Tribun, Senin (30/1).
Warga lainnya sebelum pertemuan dengan pihak sub-ranting PLN Buru yang didampingi aparat kepolisian setempat juga mengatakan adanya pungutan yang diduga liar. Sehingga masyarakat tidak puas dan sekaligus mempertanyakannya pada aksi mendatangi kantor PLN tersebut.
“Baru-baru ini di rekening tagihan kami ada pembayaran sebesar Rp 2000. Kami mempertanyakannya. Kalau untuk PPJ (pajak penerangan jala) sudah dibayar, jadi itu untuk apa?” kata warga tersebut yang juga namanya minta tak disebutkan.
Kepala Ranting PLN Karimun, Khalid kepada Tribun, kemarin menjelaskan soal pemadaman yang terjadi di PLN sub-ranting Buru terjadi akibat adanya kerusakan satu unit mesin, dari tiga mesin merek Volvo di sana. “Pemadaman itu karena ada kerusakan satu unit mesin. Dalam minggu ini mudah-mudahan sudah bisa diperbaiki,” jelasnya.
Sementara mengenai adanya pungutan Rp 2000 per rekening tagihan, diakui Khalid terjadi. Hanya saja uang tersebut merupakan satu dari biaya yang harus dibayarkan pelanggan sebagai administrasi bank atau ongkos kirim.
“Memang ada Rp 2000 per rekening. Itu untuk potongan biaya administrasi bank. Itu masuk ke bank. Kalau tidak mau membayarnya, silakan pelanggan bisa membayar sendiri ke kantor ranting Karimun,” jelasnya.
Camat Buru Ramli kepada Tribun menjelaskan pungutan itu benar terjadi dalam beberapa bulan belakangan. “Saya juga ada. Tapi menurut penjelasan pihak PLN, pungutan itu resmi untuk biaya administrasi bank,” jelasnya.
Ramli berharap kejadian mobilisasi massa tidak sampai anarkis atau melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. “Biasa menyampaikan aspirasi. Saya mengimbau agar aksi seperti ini tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau anarkis. Dan, saya percaya warga kami dewasa menyikapinya,” tambahnya. (msa)
Ratusan Warga Buru Datangi Kantor PLN Karimun
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger