“Dia kan tersangka penipuan dan pembunuhan. Saya percaya pada polisi.
Saya sekarang sudah tidak percaya pada cerita bahwa Dimas Kanjeng punya kehebatan mendatangkan uang ghaib meski uang asli,” lanjutnya.
Jika uang AS kembali, milik temannya sampai kini nasibnya tak jelas.
AS mengungkapkan, temannya ikut menjadi santri dan sudah menyetor Rp 10 juta.
Temannya itu mendapatkan mahar gelang, cincin, foto, kantong kain. Sampai sekarang, temannya berharap uangnya bisa cair walaupun Dimas Kanjeng sudah ditangkap polisi.
“Teman saya itu sudah terlanjur setor mahar banyak. Uangnya juga belum cair.
Jadi, dia terpaksa tetap menjadi santri Dimas Kanjeng sambil bermimpi uangnya cair dalam jumlah besar.
Rp 10 juta yang disetor, ya dia harap cair Rp 15 miliar. Tapi tak jelas sampai sekarang,” kisahnya.
Tak hanya itu, koordinator yang dia setor mahar juga terpaksa tetap menjadi koordinator karena santri yang menjadi pengikutnya terus menagih.
Sementara itu, pencairan uang mahar tak kunjung cair hingga padepokan dipasangi garis polisi dan pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng dibekuk polisi. (Ahmad Faisol)