Ini Pengakuan Introgator CIA Soal Saddam Husein yang Membuatnya MALU Terkait Kondisi Irak Sekarang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

John Nixon

"Saya tahu saya harus berupaya mendapat jawaban. Selama bekerja untuk dinas (CIA), Anda diajarkan bagaimana menarik keterangan dari narasumber dan membuat mereka menjadi aset yang berpotensi,” papar Nixon.

Nixon pun menambahkan, “Namun, Anda harus sangat berhati-hati karena Anda tidak ingin muncul risiko kegagalan menarik informasi penting dengan menyentuh topik tertentu menggunakan cara yang salah."

Topik paling penting yang harus diketahui dari Saddam adalah keberadaan senjata pembunuh massal (WMD).

AS dan Inggris tekah memakai tuduhan Irak memiliki WMD sebagai alasan utama untuk melancarkan perang. "Hanya itu yang ingin diketahui Gedung Putih," kata Nixon.

Namun, dari percakapannya dengan Saddam, Nixon mencapai kesimpulan bahwa mantan pemimpin Irak itu telah menghentikan program nuklir negara tersebut beberapa tahun sebelumnya dan tidak berniat memulainya kembali.

Pandangan itu yang membuat Nixon dan kolega-kolegannya dianggap sebagai "kegagalan".

Nixon tidak diundang untuk menjelaskan Presiden George W Bush sampai lima tahun kemudian, pada 2008, menyusul temuan berbeda mengenai Saddam dari Biro Investigasi Federal (FBI). 

Nixon jelas mencerca Presiden Bush. Bahkan, menurutnya, sebagai orang yang pernah menjabat tangan Bush dan Saddam, dia memilih menghabiskan waktu dengan mendiang Saddam.

Kata Nixon, Presiden Bush "terisolasi dari kenyataan" bersama para penasihat yang "mengelilinginya dan mengangguk tanda sepakat".

"Saya dulu berpikir bahwa apa yang kita katakan di CIA berguna dan presiden akan mendengar. Namun, tidak penting apa yang kita katakan, politik melampaui intelijen."

Nixon mengaku "malu" atas apa yang terjadi di Irak sejak penggulingan Saddam. (kompas.com)

Berita Terkini