BATAM. TRIBUNNEWS. SOLO – Pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu yang digelar Rabu (8/11/2017) mendatang akan menggunakan dekorasi dan adat Jawa.
Baca: Bikin Merinding! Di Tengah Laut, Secara Mistis Sultan HB IX ‘Meramal’ Akan Terjadinya Bencana G30S!
Baca: Bikin Ngakak! Cewek Ini Naik Ojek, Tak Disangka Sopirnya Sang Mantan yang Menghilang Tahunan!
Baca: Heboh! 50 Ribu Warga Tanjungpinang Terancam Tak Bisa Nyoblos Walikota!
Baca: Mengejutkan! Inilah 5 Tanda-tanda Anda Hamil Bayi Cowok atau Cewek! Nomor 3 Bikin Nyengir Kuda!
Kakak Kahiyang, Gibran Rakabuming Raka yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga mengatakan prosesi pernikahan adiknya tersebut akan berkonsep hampir sama dengan pernikahannya dulu.
“Selasa pagi itu ada acara siraman jadi nanti konsep acaranya hampir mirip saya dulu, acaranya dimulai dengan khataman yang dihadiri ibu-ibu pengajian di rumah ,” ujarnya saat jumpa pers di Graha Saba Buana Solo, Selasa (26/9/2017) siang.
Prosesi pertama adalah memasang bleketepe, hiasan berupa tumbuh-tumbuhan.
Hiasan itu akan dipasang langsung oleh keluarga, termasuk Jokowi dan Iriana.
Bleketepe merupakan berbagai hiasan seperti anyaman daun kelapa untuk peneduh (bleketepe), rangkaian janur kuning, pisang tuwuhan/suluhan, kelapa muda dan berbagai dedaunan.
Seluruh elemen hias yang dibuat dalam tradisi Tarub memiliki berbagai simbol doa keselamatan lahir batin untuk pasangan pengantin yang akan menjalani prosesi pernikahan.
Pemasangan Bleketepe yang dilakukan oleh orang tua pengantin merupakan sebuah perwujudan dari suatu tempat pensucian khayangan para dewa yang disana dinamakan dengan Bale Katapi.
Setelah pemasangan Bleketepe akan ada prosesi Adang Sepisan yang dilakukan oleh kedua orang tua.
Di prosesi ini Iriana akan menanak nasi dan Jokowi yang menyiapkan perapiannya.
"Prosesi ini melambangkan bahwa orang tua memikul beban bersama-sama," katanya.