TRIBUNBATAM.id, DALTON - Penembakan di sekolah dilaporkan kembali terjadi di Dalton, Georgia, Amerika Serikat, Rabu (28/2/2018).
Diwartakan CNN dan WSB-TV, kejadian tersebut berlangsung di SMP Dalton sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Juru bicara kepolisian, Bruce Frazier berkata, seorang guru bernama Jesse Randal Davidson tiba-tiba mengunci dirinya di salah satu kelas.
Diwartakan CNN, pria 53 tahun tersebut adalah guru mata pelajaran Sejarah, dan penyiar American Football setempat.
Ketika kepala sekolah memasukkan kunci dan mencoba masuk, terdengar suara tembakan yang mengarah ke jendela kelas.
Baca: ISAK Tangis Murid Iringi Aktivitas Sekolah Pascatragedi Penembakan Massal yang Tewaskan 17 Orang
Baca: Pendukung Partai Republik Dukung Perluasan Kepemilikan Senjata Api untuk Basmi Penembakan Massal
Frazier mengatakan, Davidson menggunakan pistol.
"Tidak jelas apa motifnya melakukan hal itu. Namun, jelas dia tidak mengincar siapapun," bebernya.
Akibat letusan itu, sekolah mengaktifkan alarm bahaya, dan mengevakuasi 2.000 muridnya ke aula besar guna berlindung.
Selama 30-40 menit berikutnya, seorang polisi tengah berada di sekitar SMP Dalton, sehingga dia bisa segera menuju kelas tempat Davidson mengurung diri.
Petugas tersebut membujuk Davidson selama 40 menit untuk menyerahkan diri, yang kemudian disetujuinya sehingga dia ditangkap tanpa perlawanan.
Polisi kemudian menjerat Davidson dengan tuduhan penyerangan, kepemilikan senjata di sekolah, dan merusak tempat publik.
"Untungnya, tidak ada yang mengalami luka serius, kecuali seorang murid perempuan yang terkilir di engkelnya karena berusaha menyelamatkan diri," ujar Frazier.
Satu orang orangtua murid, Topeka White, berkata kalau dia sempat mencemaskan putrinya.
"Saya sempat takut. Namun, akhirnya saya bersyukur setelah dia membalas pesan saya, dan berkata dia baik-baik saja," ujar White.
Baca: Lawan Aksi Penembakan Massal, Trump dan Asosiasi Senapan AS Desak Warga Beli Senjata Api
Baca: TERUNGKAP! Saat Penembakan Massal yang Tewaskan 17 Orang, Ternyata Ada Seorang Polisi Jaga di Sana
Wakil Kepala Polisi Dalton, Cliff Cason memuji petugas tersebut yang tanggap untuk menghentikan penembakan tersebut.
Dia juga mengapresiasi keputusan sekolah yang langsung mengevakuasi muridnya dengan tenang.
"Ketika petugas kami sampai, sekolah langsung menunjukkan arah sehingga kami bisa cepat mencapai tempat si penembak," kata Cason.
Beberapa murid yang pernah diajar Davidson terkejut mantan jurnalis tersebut merupakan pria yang melakukan penembakan.
"Pak Davidson adalah guru favorit. Saya sangat sedih mendengarnya," kata Alyssa Flynn di Twitter, seperti dilansir Metro.
Penembakan yang dilakukan Davidson terjadi dua pekan setelah aksi Nikolas Cruz yang menyerang bekas sekolahnya, SMA Marjory Stoneman Douglas di Florida (14/2/2018).
Menggunakan senapan semi-otomatis AR-15, Cruz menewaskan 17 orang murid dan guru, serta melukai 15 orang lainnya. (kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lakukan Penembakan di Sekolah, Guru Ini Ditahan"