Pendukung Partai Republik Dukung Perluasan Kepemilikan Senjata Api untuk Basmi Penembakan Massal

Gibson menjelaskan, dengan banyaknya masyarakat yang membawa senjata, maka yang berniat melakukan penembakan massal bisa mengurungkan niatnya.

AP Photo
Orangtua menanti kabar setelah laporan insiden penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, pada Rabu (14/2/2018). 

TRIBUNBATAM.ID, WASHINGTON - Ribuan orang berkumpul di National Harbor, sebuah kawasan di selatan Washington, Amerika Serikat ( AS).

Mereka yang merupakan simpatisan Partai Republikan itu menghadiri Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC), Kamis (22/2/2018).

Konferensi itu merupakan agenda tahunan untuk membahas berbagai pencapaian salah satu partai tertua di AS itu, dan isu yang tengah terjadi.

Dilansir AFP Jumat (23/2/2018), isu yang tengah menghangat saat ini adalah perlunya pemerintah menerbitkan aturan yang membatasi pembelian senjata.

Isu itu muncul sejak terjadinya penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas Florida pekan lalu (14/2/2018).

Baca: Lawan Aksi Penembakan Massal, Trump dan Asosiasi Senapan AS Desak Warga Beli Senjata Api

Baca: TERUNGKAP! Saat Penembakan Massal yang Tewaskan 17 Orang, Ternyata Ada Seorang Polisi Jaga di Sana

Pelaku, Nikolas Cruz, menewaskan 17 orang menggunakan senapan semi-otomatis AR-15 yang bisa dia beli meski usianya 19 tahun.

Seorang pendukung Republikan, Sarah Gibson berpandangan kalau senjata bukan menjadi masalah utama yang harus digerus.

"Malah, senjata adalah jawaban atas kasus penembakan tersebut," ujar mahasiswa sebuah kampus di Florida berusia 20 tahun tersebut.

Gibson menjelaskan, dengan banyaknya masyarakat yang membawa senjata, maka orang-orang yang berniat melakukan penembakan massal bisa mengurungkan niatnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Wakil Ketua Asosiasi Senapan AS (NRA) Wayne LaPierre.

LaPierre menuturkan kalau tragedi penembakan tersebut telah dipolitisasi dengan begitu memalukan.

"Mereka yang menginginkan pembatasan senjata berusaha membalikkan konstitusi yang melindungi hak setiap orang," kecam LaPierre.

Baca: GEGER! Contekan Donald Trump Saat Temui Korban Penembakan Massal Florida. Netter Mengecamnya

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved