TRIBUNBATAM.id, BINTAN-Dalam lima bulan terakhir, Lapas Tanjungpinang telah dua kali terjadi napi kabur. Pertama pada November 2017 dan terakhir, Kamis (1/3/2018).
Dalam kejadian pertama, dua Napi kabur namun akhirnya seorang tertangkap. Pada kejadian terakhir, tiga Napi berusaha kabur tapi seorang di antaranya tertangkap kembali.
Baca: Heboh! Bahagia Hidup Poligami! Pria Ini Blak-blakan Ungkap Rahasia Rukunkan Dua Istri Cantik!
Baca: Mengejutkan! Napi Kabur dari Lapas Tanjungpinang Ternyata Pernah Kabur Dan Tertangkap!
Baca: Inilah Buku Seni Bercinta Asli Tiongkok! Bongkar Habis Rahasia Ranjang Kaisar Huang!
Baca: Heboh! Dipenjara, Ahok Malah Tambah Kaya! Konon Duitnya Bertambah Hingga Rp 10 Miliar. Kok Bisa?
Paling memprihatinkan, seorang di antara Napi kabur pernah melarikan diri pada November lalu tapi saat itu tertangkap kembali. Pada percobaan kedua, Napi kasus kekerasan seksual itu sementara lolos dari pengejaran.
Berdasarkan temuan di lokasi, Napi kabur menggunakan tali kain disambung sebelum memanjat ke tembok penjara. Napi kabur terpidana kasus kekerasan seksual dengan hukuman di atas 5 tahun.
Berikut empat fakta mengejutkan di balik kejadian Napi kabur dari Lapas Tanjungpinang:
1. Napi kasus kekerasan seksual anak
Dua napi tersebut yakni Juhairi alias Kay Bin Mohd Ali yang terdata sebagai warga Kabupaten Karimun dan Muhammad Efendi Bin Herman, warga kota batam.
Keduanya sama sama napi dengan pidana pencabulan atau kekerasan seksual dibawah umur dengan ancaman hukuman masing – masing 6 tahun 6 bulan dan 9 tahun 6 bulan.
2. Modus memanjat tembok
Dugaan sementara Napi kabur dengan cara memanjat tembok penjara bermodalkan tangga tali buatan sendiri.
Sebelumnya, keduanya juga sempat kabur diduga melompat tembok masjid yang berada di Lapas tersebut pada Rabu (9/11/2017) lalu sekitar pukul 18.00 WIB.
Kepala Lapas Umum Kelas IIA Tanjungpinang melalui Kepala Kesatuan Keamanan Lapas Rio Sitorus mengatakan, sekitar Pukul 03.30 WIb .
Saksi Kurniawansyah yang sedang melaksnakan jaga di pos Komandan mendapat informasi dari petugas Wakarupam bawah mendengar ada suara orang memanjat di atas trafsel blok.