Inspirasi

Mbah Satiyah Usia 120 Tahun Rajin Salat Tahajud dan Mengaji! Kisah Hidupnya Mengharukan!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Satiyah warga asli Desa Menduran, Brati, Grobogan diyakini keluarganya kini sudah berusia 120 tahun

TRIBUNBATAM.ID, GROBOGAN-Mbah Satiyah warga asli Desa Menduran, Brati, Grobogan diyakini keluarganya kini sudah berusia 120 tahun.

Meski tak ada bukti otentik bahwa Mbah Satiyah yang telah punya 40 cicit itu sudah berusia ratusan tahun. Namun ia ingat betul bagaimana sulitnya kehidupan zaman penjajahan Belanda.

Baca: Heboh! Arisan Sosialita Rp 1 Miliar Istri Pengusaha di Jakarta, Naik Jet Pribadi Lobi Jodohkan Anak!

Baca: VIDEO: Petugas Bandara Ini Tertangkap Kamera CCTV Ambil Uang Penumpang! Begini Modusnya!

Baca: Terungkap! Selain Syahrini, Inilah 7 Fakta Mengejutkan Artis Digosipkan dengan Bos Batubara H!

Baca: Terungkap! Inilah Jackpotting, Teknik Pembobolan ATM Tercanggih! ATM Jenis Ini Targetnya!

Mbah Satiyah yang kini tinggal di rumah anak kelimanya, Sukayah (53), di Dusun Nganggil, Desa Karanganyar, Purwodadi, Grobogan masih tampak sehat.

Kata anak-anak dan keluarganya, Mbah Satiyah hobi makan ketela rebus dan minum kopi hitam. Itu menu harian yang tak bisa ditinggalkan.

Dan hebatnya lagi, Mbah Satiyah rajin salat serta bangun malam untuk menunaikan salat sunat tahajud. Itu ibadah yang sudah dia kerjakan sejak lama dan menjaga atau istiqomah dengan baik.

"Aku iki orak sekti, cuma tani, nanging ibadahku tekun, orak tau telat opo meneh salat tahajud. (Saya ini bukan orang sakti, hanya petani, tapi ibadah saya rajin, tidak pernah terlambat, apalagi untuk salat tahajud-Red)," kata Mbah Satiyah, saat ditemui kompas.com, Minggu (11/3/2018).

Hari-hari dia makan dan minum ala kadarnya tanpa adanya pembatas. Berjalan kaki pun tidak harus merepotkan keluarganya, walau acap kali memakai alat bantu tongkat.

Keperluan lain seperti mandi dan buang air di kamar mandi juga ia lakoni sendiri. Bahkan, nenek renta itu kadang mencuci pakaiannya sendiri.

Wajar jika di usianya yang sepuh ingatan Mbah Satiyah tak setajam dulu. Tetapi, saat diajak mengobrol, ia masih fasih berbicara. Hanya saja, instingnya saat mendengar dan melihat sudah mulai berkurang.

Semasa kecil hingga remaja, Mbah Satiyah tinggal di Desa Menduran, Brati, Grobogan Jawa Tengah.

Konon, cikal bakal desa itu erat hubungannya dengan sepak terjang ulama kesohor Kiai Kafiluddin.

Halaman
123

Berita Terkini