Kita ingin menyambut peralihan (kekuasaan dari PM Najib Rajak). Alhamdulilah transisi itu lancar sekali.
Selanjutnya kita mengupayakan pembebasan Pak Anwar Ibrahim. Itu yang penting bagi kami sekeluarga.
Lebih penting lagi adalah pengampunan yang menyatakan beliau tidak bersalah (Anwar dipenjara dalam kasus sodomi di masa pemerintahan PM Najib Razak).
Bagaimana Anda dan keluarga besar Datuk Seri Anwar Ibrahim percaya kepada Tun Mahathir Mohamad setelah ia dipenjarakan, dimusuhi dan sekarang berubah menjadi koalisi?
Kita kan orang Islam, ada maaf memaafkan dan masalah ini sudah terjadi lama.
Sekarang ini Dr Mahathir bersama kita untuk mengubah negara Malaysia menjadi lebih baik lagi.
Dia melawan korupsi dan segala kepincangan dengan adanya skandal 1MDB.
Indonesia sendiri telah merampas kapal yang terlibat dalam skandal itu.
Baca: Pengusaha Malaysia Kecam Kapal Pesiarnya Seharga Rp 3,5 Triliun Ditahan Polri di Bali
Wan Azizah Wan Ismail dan Anwar Ibrahim menyapa para pendukung mereka dalam rapat akbar pada Rabu malam (16/05) setelah siangnya Anwar dibebaskan. Foto: ROSLAN RAHMAN/AFP
Ini menunjukkan bahwa kita bergandengan tangan dan bahu membahu untuk menyelamatkan negara. Ini lebih mulai.
Yang lama itu sudah berlalu. Kita dan Dr Mahathir bersama-sama mengambil langkah ke depan agar lebih baik lagi.
Secara pribadi apakah Anda merasa berat memaafkan Mahathir?
Mula-mula mungkin terasa janggal bahwa saya bersama-sama tetapi Tun Mahathir biasa datang dan menunjukkan kesungguhan dan kegigihan untuk mengubah sistem negara yang didirikan oleh dia sendiri, dan sekarang ini menunjukkan kepincangan betapa bobroknya, betapa rusaknya sistem itu.
Dia bersama kami dan mengatakan 'reformasi'. Ini yang membuat kita 'ah boleh kita satu tim'.
Dan itu pula yang memberikan kemenangan yang mengalahkan tampuk kekuasaan BN yang telah begitu lama.