Di kubu lawan, Persebaya datang ke Bali tanpa sejumlah pemain pilar.
Nama-nama seperti Robertino Pugliara, David da Silva dan Raphael Maitimo tak bisa diturunkan lantaran masih dibekap cedera.
Secara otomatis, Bajul Ijo juga akan bertarung dengan hanya mengandalkan kekuatan para pemain lokal mereka.
“Kami tidak bisa memainkan beberapa pilar. Kami akan lebih banyak menurunkan pemain lokal. Tapi kami optimis dan semangat menatap pertandingan ini,” kata pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman.
Eks pelatih Maung Bandung itu pun mengaku mewaspadai agresivitas PERSIB. Meskipun Gomez juga akan memasang banyak pemain lokal seperti halnya Persebaya Surabaya, Djadjang menilai PERSIB tetap menjadi tim yang ditakuti di Liga 1.
“Saya akui pemain lokal PERSIB sarat pengalaman seperti Supardi, Tony, Hariono, dan Atep. Saya pikir mereka pemain yang sudah lama di Liga Indonesia. Mereka banyak pengalaman, itu perbedaannya,” ujarnya.
Namun, Djadjang tetap percaya diri menatap laga besok.
Hal itu tak terlepas dari ambisi timnya untuk segera menjauh dari zona degradasi.
Apalagi, kemenangan PSMS Medan atas Sriwijaya FC, Kamis 18 Oktober 2018 kemarin, membuat posisi Bajul Ijo menjadi semakin tak aman.
“Buat kami ini adalah pertandingan yang sangat penting, karena persaingan di papan bawah semakin ketat. PSMS bisa menang dari Sriwijaya sehingga praktis pertandingan di papan bawah akan semakin sengit. Kami harus berusaha maksimal dan mendapatkan poin. Kami akan berusaha untuk meraih poin di sini (Bali),” tegasnya. (*)