BATAM TERKINI

Di Mekkah Bakal Dibangun 10 Tower dengan Nama Sunan, Ternyata Gunakan Hasil Karya Anak Batam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh flyslab hasil karya Ir Sulistyana yang bakal digunakan untuk membangun 10 tower di Mekkah, Arab Saudi.

“Kita namakan Indonesian Village, jadi kampung Indonesia. Kita namakan tower-tower itu dengan nama-nama Sunan di Indonesia,” tambahnya.

Ir Sulistyana MT saat diskusi dengan M Aminuddin Dahlan di workshop flyslab di Sekupang, Selasa (20/11/2018) (purwoko) (tribunbatam.id)

Dijelaskannya dari total 10 tower itu, rencananya 8 tower dibuat untuk 10 ribu kamar. Itu akan digunakan untuk hotel pemondokan atau penginapan jemaah haji atau jemaah umroh.

Satu hotel lagi untuk office dengan 800 kamar, serta satu tower lagi dengan alokasi 300-400 kamar diproyeksikan untuk persinggahan staf-staf haji dari Indonesia.

Selain itu, dari kawasan terpadu itu juga akan dibangun rumah sakit serta kawasan yang menjadi etalase Indonesia di Arab Saudi.

“Di situ akan ada area komersial. Jadi gateway-nya Indonesia. Misalnya untuk area penjualan produk-produk kuliner maupun handicraft semua ada di situ. Bahkan untuk suplai kebutuhan ke hotel-hotel lain," katanya.

Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu 2,5 tahun. Proyek dimulai sekitar awal 2019.

Diharapkan dengan terwujudnya proyek ini bisa memberikan pelayanan lebih baik bagi para jamaah haji maupun jamaah umroh dari Indonesia.

“Mudah-mudahan bisa meningkatkan kualitas akomodasi jamaah haji/umroh dari Indonesia. Sekarang sudah sekitar 1 juta orang Indonesia berumroh tiap tahunnya. Dan itu akan meningkat. Sebab antrean untuk naik haji sudah semakin panjang. Di Jabar saja panjangnya daftar tunggu (waiting list) antara 18-20 tahun. Maka ada trend juga warga Indonesia memilih umroh dulu,” ungkapnya.

Diakui mengenai penggunaan flyslab, ini merupakan yang pertama kali di Arab Saudi. Namun ini juga awal untuk pengembangan flyslab di kawasan Timur Tengah.

Produksi flyslab di Sekupang, Batam ()

“Selain untuk perhotelan, nantinya bisa untuk aplikasi perumahan di kawasan Timur Tengah. Sebab di sana umumnya rumah bertingkat. Nah produksi flyslab di sana tidak ada masalah karena bahan semua ada,” ujar Aminuddin.

Plat beton ringan yang diberi merek Flyslab ini merupakan inovasi atas plat beton konvensional selama ini. Flyslab merupakan hasil reka-konstruksi (reduksi) sehingga didapat massa yang lebih ringan sampai 50 persen, dengan kapasitas dan mutu yang tetap.

Sulistyana mengaresiasi pemanfaatan flyslab ini. Seiring perkembangan zaman dan tuntutan zaman, flyslab kian diterima masyarakat. Selain lebih efisien, penggunaan flyslab juga lebih ramah lingkungan. (pwk)

Berita Terkini