BATAM TERKINI

Di Mekkah Bakal Dibangun 10 Tower dengan Nama Sunan, Ternyata Gunakan Hasil Karya Anak Batam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh flyslab hasil karya Ir Sulistyana yang bakal digunakan untuk membangun 10 tower di Mekkah, Arab Saudi.

TRIBUNBATAM.id - Tower-tower menjulang dengan nama-nama Sunan di Indonesia, tak lama lagi bakal berdiri di Mekkah, Arab Saudi. 

Proyek pembangunan kawasan terpadu itu bakal digarap PT Granaco Internasional, perusahaan asal Indonesia yang kini mulai mengembangkan sayapnya menggarap proyek property di Mekkah.

Presiden Direktur PT Granaco, Mohammad, Aminuddin Dahlan mengungkapkan, sampai saat ini segala persiapan dan perizinan sudah hampir selesai.

Dalam rangka mematangkan rencananya membangun Indonesian Village di Mekkah, Aminuddin melakukan kunjungan ke workshop produksi flyslab di Sekupang, Batam.

Ia bertemu dengan Ir Sulistyana MT, selaku Direktur PT Kinarya Beton Indonesia, bersama jajaran manajemen. 

Presiden Direktur PT Mohammad, Aminuddin Dahlan bertemu dengan Ir Sulistyana MT, selaku Direktur PT Kinarya Beton Indonesia, bersama jajaran manajemen. (purwoko)

Dalam proyek pembangunan 10 tower yang masing-masing terdiri dari 34 lantai itu, Granaco memutuskan untuk mengadopsi teknologi flyslab.

Baca: Sebelum Ditemukan Jadi Mayat dalam Lemari, Iin Sempat Usir 2 Temannya yang Nginap di Kamarnya

Baca: Sebuah Lift Berisi 6 Orang Termasuk Wanita Hamil Jatuh dari Lantai 84. Begini Nasib Orang Didalamnya

Baca: Nelayan Batam Hilang saat Melaut, Pencarian Terus Dilakukan. Baju Ini Dikenakan Sulaiaman ke Laut

Flyslab sendiri merupakan plat beton lantai ringan. Dalam aplikasinya, flyslab dianggap cukup tepat guna, terutama memenuhi tuntutan situasi dan kondisi di Arab Saudi. 

Dalam peninjauannya itu, M Aminuddin Dahlan sempat melihat langsung produksi flyslab yang selama ini digunakan untuk pemenuhan pesanan di Batam. Ia juga banyak diskusi mengenai rencana dan sitem kerjanya di Arab Saudi mendatang.

Ditanya mengenai ketertarikannya menggunakan teknologi flyslab, Aminuddin Dahlan mengungkapkan yang utama adalah mempermudah dalam mobilisasi tenaga kerja.

“Di sana ada program Saudisasi. Di sana ada kebijakan setiap menggunakan tenaga luar, maka harus mempekerjakan 10 persen tenaga kerja lokal. Itu yang sulitnya setengah mati,” kata Aminudin.

“Dengan menggunaan flyslab secara pasti akan meredusir jumlah tenaga kerja yang kita perlukan. Semakin sidkit tanga kerja yang kita bawa (dari Indonesia), berarti semakin sedikit penggunakaan tenaga kerja Saudi,” katanya.

Selain itu juga pertimbangan efisiensi. “Contruction cost-nya juga bisa ditekan. Dengan menggunakan flyslab, item kerjanya lebih sedikit. Jadi ini lebih praktis diaplikasikan,” katanya.

Ia menilai flyslab merupakan teknologi yang tepat guna. Sebab dalam aplikasinya, peralatan bisa menyesuaikan dengan keadaan.

“Soal peralatan bukan harus yang canggih. Mulai pakai dengan yang sederhana bisa, pakai peralatan canggih sangat bisa. Jadi investasi pengadaan alatnya tidak memberatkan, karena bisa diatur sesuai kebutuhan,” tambah Aminuddin, pria asli Blora Jateng itu.

Mengenai proyek di Arab Saudi itu rencananya terdiri 10 tower. Proyek itu akan menjadi semacam Gateway-nya Indonesia di Arab Saudi karena dilengkapi berbagai fasilitas sosial maupun komersial. 

Halaman
12

Berita Terkini