Perjuangan Ibu dan anak itu belum selesai.
Lepas dari leher Dwi, ular piton melilit kaki Sarijem sekaligus menyerang tangannya.
"Saya juga mendapatkan serangan pada bagian tangan saya," ucap dia.
Kejadian begitu cepat, sambil menangis mereka berteriak minta tolong.
Warga yang mendengar suara berdatangan kemudian menyelamatkan keduanya dari lilitan ular piton.
Dua warga yang diserang dan sempat dililit ular piton itu anak dan ibu, Sarijem dan Tri Dwianto. (TRIBUNjogja.com | Wisang Seto)
Waktu itu Sarijem dan Dwi sudah terjatuh kewalahan saat warga datang ke lokasi.
"Dua jari saya mengalami luka dan anak saya luka di lehernya," ucapnya.
Setelah berhasil diselamatkan keduanya mendapatkan pertolongan medis.
Tri tergeletak lemas di rumahnya dengan perban masih melilit di lehernya, dan terlihat masih syok atas kejadian tersebut.
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Ponjong, Brigadir Sugeng Widodo mengatakan piton muncul di Dusun Trenggono Kidul bukan pertama.
Lantaran rumah warga dekat dengan perbukitan diduga habitat ular piton.
"Kalau dalam dua bulan terakhir ada empat kali kejadian ular muncul di Dusun Trenggono, kalau yang sampai menyerang warga baru kali ini," ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Pemburu Piton Jantan dan Betina 15 Meter, Bergumul di Rawa Tebas Kepalanya, http://jakarta.tribunnews.com/2019/01/13/cerita-pemburu-piton-jantan-dan-betina-15-meter-bergumul-di-rawa-tebas-kepalanya?page=all.
Editor: Y Gustaman