TRIBUNBINTAN.COM, BINTAN - Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Bintan sepanjang 2018 Rp 221 miliar. Di atas kertas, angka itu melampaui target sebesar Rp 202 miliar atau 109,11 persen.
Terkait itu, Bupati Bintan Apri Sujadi mengatakan, sebagai kepala daerah, ia puas PAD tercapai, bahkan terlampaui. Namun, 2019, perlu lebih banyak kerja keras guna mencapai target lagi.
Pasalnya, sumber penerimaan daerah lain di luar pajak dan retribusi daerah diperkirakan turun atau berkurang. Sebut saja dana perimbangan seperti dana bagi hasil (DBH), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) yang turun setiap tahun.
"Setiap tahun, dana-dana tersebut turun nilainya. Maka itu, kita bakal lebih kerja keras lagi ke depan," kata Apri Sujadi, Minggu (13/1/2019).
Baca: Realisasi Pendapat Asli Daerah Bintan 2018 Lampaui Target. Penyumbang Terbesarnya dari Pajak Hotel
Baca: Prakiraan Cuaca dari BMKG Hang Nadim: Batam Berawan, Bintan Hujan Lokal. Waspada Gelombang Tinggi
Baca: Unggah Foto Lawas Berbalut Sari Khas India, Raisa Dipuji Mirip Bintang Bollywood
Baca: Usai Video Conference dengan Kapolri, Bupati Bintan Pesankan Hal Ini
Pemda Bintan kata Apri Sujadi harus mampu menyusun dan menyiasati setiap program kerja yang harus dilakukan.
Menurut Apri, era otonomi saat ini lebih menuntut setiap pemda harus lebih mandiri dan kreatif, dalam mencari sumber-sumber pembiayaan, serta aktif mencari berbagai peluang yang bisa dijadikan sebagai sumber pemasukan kas daerah. Menggenjot PAD salah satu cara mensiasati penurunan anggaran.
"Kita masih bisa lega, dalam kurun beberapa tahun ini, kita selalu berhasil meningkatkan PAD daerah Kabupaten Bintan," kata Apri.
Sekadar catatan, pada 2018, nilai PAD lampaui target. Target komponen pendapatan daerah masih dikuasai oleh pajak daerah sebesar 73,6 persen.
Retribusi daerah sebesar 4,3 persen. Hasil pengelolaan Kekayaan alam sebesar 5,5 persen. Serta Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sebesar 16,6 persen.(min)