TRIBUNBATAM.id - Kisah anak pemulung jadi polisi merupakan kisah nyata yang dialami M Ikram.
M Ikram kini sudah mewujudkan impiannya jadi polisi setelah menjalani pendidikan di SPN Polda Kepri.
Meski sekarang sudah menjadi polisi, M Ikram tetap membantu orang tuanya yakni mengumpulkan barang bekas.
Tepat di depan Sekolah SD 002 Ibnu Sina Kabil, Batam atau di jalan jalan mangga besar kavling Sejulung lama Punggur, Kecamatan Nongsa RT 004 RW 012 kediaman M Ikram berada.
Lokasi rumah yang berjarak 4 meter dari tepi jalan utama ini lah M.Ikram dan keluarganya tinggal.
Di rumah yang sederhana ini lah, Ibunya bernama Kamsinah, kakak, ponakannya, serta abang iparnya menghabiskan waktu bersama sama.
• Kisah M Ikram, Anak Pemulung Jadi Polisi di Kepri, Saya Buktikan Masuk Polisi Bukan Pakai Uang
• VIDEO Perjuangan M Ikram, Anak Pemulung Jadi Polisi, Sempat Ragu Bisa Masuk Polisi
Walapun kini Ikram resmi menjadi seorang polisi dengan berpangkat Bripda, tidak membuatnya meninggalkan pekerjaan sehari hari membantu sang ibu memilah sampah bekas untuk dijual.
Saat Tribunbatam.id berkesempatan berbincang kepada ibu, dan kakaknya, sampai saat ini masih merasa tidak percaya apa yang telah diraih Ikram.
"Rasanya itu kayak masih mimpi, kok secepat ini Ikram bisa merubah drajat keluarga kami yang miskin ini. Masih gak nyangka gitu, Ikram sudah jadi polisi," sebut kakaknya kepada TRIBUNBATAM.id, Kamis (07/03/2019).
Harapan dan doa pun selalu dipanjatkan sang ibu atas keberhasilan anak bungsunya itu.
"Jadi polisi yang jujur, harus membantu orang, dan ingat jangan sombong. Paling utama jangan pernah tinggalin sholat ya nak," ucap sang ibu kepada Ikram, yang juga senada disampaikan kakanya bernama Imah.
Ikram yang alumni SMKN 6 Batam ini pun ternyata juga mengukir prestasi di bidang olahraga semasa di sekolah.
"Alhamdulilah disekolah saat ikut ivent olahraga dapat juara 3 di kejuaran karate BKC di tahun 2015, dan dapat juara 2 futsal di Pekan Olahraga Pelajar (POP), dan SMP dapat medali saat kejuaraan Porkot cabang olahraga futsal," ucapnya kepada TRIBUNBATAM.id.
Setelah usai waktu sholat dzuhur, tibalah waktunya aktifitas yang biasa dilakukan keluarga Ikram memilah sampah setelah dicari.
Lokasi yang hanya memakan waktu sekitar 4 menit ini lah dimana keluarga Kamsinah memilah sampah palstik, kaleng, besi, dan kardus untuk dijual.