Dilahan terbuka milik warga lain ini, Ikram tetap masih membantu sang ibu beserta kakak untuk mengepul sampah yang hendak dijual.
Kamsinah yang mengenakan pelindung kepala agar tidak terlalu kena sinaran matahari ini menyebutkan, untuk mendapatkan uang hasil sampah yang dijual menunggu selama satu sampai dua minggu.
"Kan kita kumpulin dulu kalau sudah banyak baru dijual, biasa satu sampai dua minggu, alhamdulilah dapat Rp 200, kalau banyak Rp 300 dapat juga. Itulah buat kehidupan sehari hari," sebutnya.
Sang paman yang juga tengah berada di lokasi tersebut, turut bangga atas apa yang telah dicapai ponakan kebanggaanya ini.
"Bangga sekali kita pak, ini satu satunya keluarga kita yang jadi polisi. Bangga sekali, kami ini keluarga miskin," sebutnya yang langsung menangis.
Ia pun berpesan kepada Ikram, jadilah polisi yang bisa banyak membantu masyarakat. Jangan pernah menjadi orang yang sombong atas apa yang sudah dicapai saat ini.
"Ini ponakan yang sangat membanggakan. Ingat nak jangan malah jadi sombong, jadilah polisi yang dapat bermanfaat bagi orang banyak," ujarnya berpesan. (dra)