TRIBUNBINTAN.COM, BINTAN - Saat berada di kamar mandi, Mahyudin, warga RT 09 RW 03 Desa Toapaya Selatan, Kabupaten Bintan Provinsi Kepuulauan Riau, Rabu (20/3/2019) siang mendadak dikagetkan kehadiran suara menggelegar mirip raungan pesawat berputar putar
Ia kaget, dan secara refleks meloncat mendengar suara tersebut.
Keluar kamar mandi, Mahyudin kaget melihat ruangan rumahnya terang benderang. Ia pun menengadah ke langit langit rumah.
"Alamak, bolong," ucapnya saat melihat atap asbes rumahnya di ruang tengah sudah tak ada.
Ternyata, bukan hanya di ruang tengah, di kamar depan juga sama, atapnya kosong melompong.
• Hingga Maret 2019, Ada 160 Titik Kebakaran Lahan di Bintan, Burung Hantu Ikut Jadi Korban
• Tiga Tahun, 1.300 Unit RTLH Dibangun Pemkab Bintan, Apri: Dibangun dengan Kualitas
• VIDEO Penampakan Buaya Berenang di Bawah Jembatan Kangboy Bintan. Banyak Warga Penasaran
• Bintan Jadi Tuan Rumah, Bupati Apri Sujadi Tinjau Persiapan STQ VIII Provinsi Kepri 2019
Ia baru sadar, bahwa suara mengagetkan mirip pesawat berputar putar yang dia dengar saat di kamar mandi adalah peristiwa amngin puting beliung menerjang rumah.
"Saya dengar suara mirip pesawat, dia berputar putar, langsung brakh, tiba-tiba sidah terang di sini (ruang tengah)," kata Mahyuddin, ditemui pukul 13.30 WIB di rumahnya.
Kejadian atap rumah Mahyudin melayang diduga karena puting beliung terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat kejadian, Mahyudin sendirian.
Ia keluar rumah, dan melihat atap rumahnya dah berada di belakang.
"Melayang ini atap dari depan ke belakang," ujarnya.
Rumah Mahyudin berada di lokasi yang diapit perbukitan.
Di depannya, ada bukit mirip bukit teletubies yang rerumputan mengering akibat cuaca panas berkepanjang.
Rumah tersebut rumah permanen minimalis beratap asbes. Di samping kanan rumah, diapit satu rumah warga yang nyaris berukuran sama.
Di belakang, diapit juga beberapa rumah.
Beberapa menit usai kejadian, tetangga berdatangan melihat kondisi rumah keluarga Mahyudin.