TRIBUNBATAM.id - Bawang adalah salah satu dari sekian banyak bumbu yang selalu kita pakai untuk memasak.
Tidak hanya sebagai bumbu, bahkan bawang, termasuk bawang merah dan bawang bombai, pun memiliki manfaat untuk kesehatan.
Mudah di dapatkan dengan harga yang relatif terjangkau, entah itu di pasar tradisional atau pusat perbelanjaan, membuat bawang pasti digunakan dalam berbagai olahan masakan.
Selain itu, salah satu yang membuat banyak orang menyukainya karena setiap menuangkan irisan bawang ke dalam masakan, akan membuat aroma masakan semakin nikmat dan sedap.
Namun, ada satu hal yang pasti tidak Anda sukai dari bawang, yaitu ketika mengupas dan mengirisnya.
Tanpa terasa mata mulai berair bahkan bisa sampai meneteskan air mata jika bawang yang diiris semakin banyak.
• Hasil Studi, Perempuan Paling Menyenangkan Adalah yang Bertubuh Gemuk, Bukan Langsing, Setuju?
• Lahirkan Bayi Seberat Hampir 7 Kg, Sang Ibu Ceritakan Proses Melahirkan: Serasa Dihantam Truk
• 7 Fakta Pengemis Naik Mobil Pribadi di Bogor yang Viral di Medsos dan Bikin Iba Pengendara
• MOTOGP 2019 - Yamaha Tak Ikut Protes Setelah Ducati Juara GP Qatar, Begini Reaksi Bos Ducati
• BERITA PERSIJA - Menolak Mengeluh, Ini Rencana Persija Jakarta Hadapi 3 Laga dalam 4 Hari
• BERITA PERSIJA - Jika Lolos ke Semifinal Piala Presiden 2019, Ini Dilema Persija Jakarta
Tentu Anda penasaran bukan, mengapa mengiris bawang bisa membuat kita menangis?
Melansir dari laman reader's digest, berikut jawabannya.
Ternyata, bawang mengandung dua bahan kimia, yaitu syn-Propanethial-S-oxide (senyawa yang merangsang kelenjar lakrimal mata yang memproduksi air mata) dan enzim lachrymatory-factor synthase.
Menurut Library of Congress, berikut proses kimia yang terjadi di dalam bawang:
1. Lachrymatory-factor synthase dilepaskan ke udara ketika kita memotong bawang.
2. Enzim sintase mengubah asam amino sulfoksida dari bawang menjadi asam sulfenat.
3. Asam sulfenat yang tidak stabil menyusun kembali dirinya menjadi syn-Propanethial-S-oxide.
4. syn-Propanethial-S-oxide masuk ke udara dan bersentuhan dengan mata kita.
Kelenjar lakrimal pun menjadi teriritasi dan menghasilkan air mata.