"Kedua yang juga menyebabkan pasangan ini menang, itu adalah segmen wong cilik. Siapa wong cilik? Wong cilik adalah pemilih yang penghasilannya 2 juta ke bawah. Data BPS dan juga data survei kita menunjukkan jumlah mereka banyak sekali. Sekitar 50 persen dari jumlah populasi," tambah Denny JA.
Suara merekalah penentu siapa yang menang. Menurut Denny JA, mereka ini pendidikannya mungkin paling tinggi SD, SMP sedikit yang SMA tinggal di desa-desa umumnya.
"Mereka tidak tersentuh media sosial. Dari semua percakapan riuh rendahnya media sosial tak menyentuh mereka. Mereka menonton TV program hiburan. Riuh rendahnya politik jakarta dan elite politik tak menyentuh mereka," lanjut Denny JA.
Tapi mereka dipuaskan dengan aneka program populis jokowi.
Mulai dari pembagian sertifikat tanah gratis, pembagian keluarga harapan, hingga kartu sehat.
Kata Denny JA, program populis inilah yang membuat mereka militan dan majority mendukung Jokowi.
"Segmen ketiga yang sangat penting, ini ada dalam pemilih Muslim yaitu dari komunitas NU. Adalah pemilih yang populasinya 85 persen penduduk Indonesia. Pemilih Muslim ini komunitas yang merasakan dia (Jokowi - Maruf) bagian dari NU dan mereka mendukung jokowi Maruf," lanjut Denny JA.
"Tiga segmen inilah yang susah disentuh Pabowo Sandi; minoritas, wong cilik, NU. Aneka manuver segala hal yang terjadi 10 hari belakangan susah sekali menyentuh mereka. Ini pesan yang sangat keras dari para pemilih bahwa Jokowi Maruf diinginkan oleh rakyat," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko: Karyawan BUMN yang Memilih 02 Itu 78 Persen!",