Puluhan Warga Geruduk Sebuah Hotel Karena Pertontonkan Adegan Mesum, Begini Kronologisnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi/ Puluhan Warga Geruduk Sebuah Hotel Karena Pertontonkan Adegan Mesum, Begini Kronologisnya

Warga marah karena hotel tersebut kerap mempertontonkan adegan mesum melalui jendela.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Jumat (12/7/2019), warga yang menggeruduk hotel berasal dari RT 3 dan 4 di RW 5, Kelurahan Purwokerto.

Warga dari dua RT yang datang sekitar pukul 19.30 WIB merasa resah dengan adegan hubungan intim yang kerap dipertontonkan dari jendela transparan hotel.

Terlebih di lingkungan sekitar hotel banyak anak kecil yang menyaksikan adegan tak senonoh itu.

Beli Motor Bodong Karena Murah, Pria Ini Ditangkap Polisi, Sudah Pakai Motor Selama 2 Tahun

Tidak Perlu Tunggu Ingkrah, Nurdin Basirun Langsung Dipecat Dari Nasdem Usai Jadi Tersangka KPK

Hasil PS Tira Persikabo vs Madura United, Laskar Sapeh Kerrab Tertinggal 1-0 di Babak Pertama

Kriss Hatta Ceritakan Pengalaman Selama Jadi Warga Binaan: Lu Mandi, Jadi Tontonan Banyak Orang

Jendela hotel disebut hanya tertutup tirai yang sangat transparan sehingga adegan itu mudah dilihat oleh warga sekitar.

Total ada empat kamar di lantai dua hotel yang memiliki jendela dengan tirai transparan.

Sebelum warga menggeruduk hotel, mereka ternyata sudah sering memperingatkan pemilik hotel.

Namun, peringatan warga sia-sia lantaran tak ada perbaikan dari pihak hotel.

Warga setempat, Hari Gunawan (40), menyarankan agar jendela hotel lebih baik diganti dengan kaca hitam agar tak tampak dari luar.

"Lebih baik menggunakan kaca yang hitam supaya tidak terlihat dari luar. Kalau anak kecil (melihat) bisa merusak moral," ujar Hari Gunawan.

Adegan mesum yang tampak di jendela sebuah hotel di Kelurahan Purwokerto, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas. (YouTube Tribun Jateng)

Hari Gunawan menduga sebenarnya tujuan hotel memasang tirai transpara agar bisa memandang keindahan Gunung Slamet.

Namun hal tersebut malah berdampak buruk bagi warga sekitar.

"Mungkin tujuan gorden yang transparan agar dapat melihat pemandangan Gunung Slamet."

"Tetapi di bawah kamar hotel itu adalah rumah warga sehingga terlihat sekali," lanjutnya.

Ditambah lagi dengan kondisi lampu kamar hotel yang sangat terang, sehingga adegan mesum bisa tampak jelas.

Ketua RT 4 RW 5, Amin Widayat, menyebut yang pertama tahu soal adegan tak senonoh itu justru anak-anak.

"Anak-anak yang pertama kali melihat ada adegan seperti itu."
"Merusak moral, saya minta ditutup saja supaya tidak meresahkan," ujar Amin Widayat.

Selain mempertontonkan adegan mesum, di selokan sekitar area hotel juga kerap berserakan alat kontrasepsi yang juga disayangkan oleh Amin Widayat.

Halaman
12

Berita Terkini