"Murni tidak ada unsur kesengajaan, menunggu istrinya yang sedang kuliah," jelasnya.
"Banyak polisi di sini, kuliah di sini juga, jadi tadi khawatir terjadi apa-apa kita minta polda amankan, sudah dibawa provost ke Polda," kata Bambang Hartono.
Korban Tak Sadar Tertembak
Penelusuran Tribunlampung.co.id, mahasiswa UBL tertembak merupakan mahasiswa kelas karyawan.
Mahasiswa tersebut bernama Rahmad Herianto.
Ia merupakan seorang pegawai di badan penanggulangan bencana daerah (BPBD).
Ketika itu, korban sedang duduk di kantin.
Ia duduk di meja nomor 5.
Sementara di tempat parkir, mobil Toyota Agya berwarna merah dengan nomor polisi BE 1920 MA sedang parkir.
Tiba-tiba dari dalam mobil, peluru melesat.
Peluru menembus kaca bagian kiri atas mobil.
Seketika, seorang mahasiswa UBL tertembak.
• Bentrok Dekat Kantor Penghubung Beijing, Polisi Hongkong Tembakkan Peluru Karet
Rahmad Herianto bersimbah darah di bagian pinggang.
Menurut seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, awalnya terdengar suara tembakan.
Sejumlah mahasiswa yang berada di kantin kemudian berdiri untuk mengetahui hal yang terjadi.
Termasuk, korban Rahmad Herianto.
Ia tidak sadar bahwa pinggangnya tertembus peluru.
Baru kemudian, ia menyadari darah mengalir dari tubuhnya.