Sementara harga sewa ruang co-living ditentukan oleh beberapa hal yakni lokasi, kelengkapan perabot, hingga fleksibilitas dalam perjanjian.
Operator Co-living Singapura
Dalam dua tahun terakhir, pasar telah menyaksikan berbagai start-up co-living dengan suntikan dana hingga jutaan dollar mulai bermunculan.
Beberapa di antaranya adalah Ascott Limited, Hamlet, CP Residences.
Tak hanya pemain Singapura, merek hotel bahkan merek besar mulai mengikuti tren ini dengan mengeluarkan brand khusus co-living.
Sebut saja Hilton dengan Canopy dan Tru, CitizenM, Banyan Tree dengan merek Dhawa, hingga Vib oleh Best Western.
Meski begitu, meningkatnya merek hotel yang turut bermain di segmen co-living turut menawarkan konsep baru.
Setiap operator menawarkan fasilitas serta model ruang yang berbeda.
Tru misalnya, menawarkan ruang yang lebih kecil namun dengan lobi berukuran besar yang dapat digunakan untuk makan, bekerja, bermain, atau sekadar nongkrong.
Sementara Joe&Joe oleh Accor mengenalkan konsep hybrid yang memadukan hostel dan hotel. Joe&Joe menawarkan jenis ruangan berbeda, seperti ruang model asrama maupun ruang privat dengan fasilitas berbeda.
• Makan Daging Kurban Terlalu Banyak, Ini 8 Jus Buah yang Mampu Menurunkan adar Kolestrol
• Dibalik Kasus Enzo Zenz Allie, Eks Panglima Beberkan Cerita TNI Sempat Kecolongan Taruna Komunis
• BREAKING NEWS, Bambang Siswa SMPN 52 Batam yang Tenggelam di Jembatan Nongsa Pura Belum Ditemukan
• Tak Hanya Disate, Ini Resep Tongseng Daging Kambing Kurban, Menu Makan Siang Lezat
• KESEHATAN - Ramalan Zodiak Kesehatan Senin 12 Agustus 2019, Capricorn Stres, Aquarius Perlu Istrahat
• Hasil & Klasemen Liga Inggris Terbaru, Chelsea di Zona Degradasi, Mourinho Kritik Lampard
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Co-living" di Singapura Semakin Populer".