TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pemerintah masih berupaya mengambilalih ruang kendali udara penerbangan alias Flight Information Regional (FIR) di wilayah Kepri dari tangan Singapura dan Malaysia.
Hal ini ditegaskan kembali Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi saat datang ke Batam, Rabu (14/8/2019).
Budi menargetkan, pengambilalihan FIR bisa terealisasi tahun ini. Dikatakan untuk progresnya, Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan sudah melakukan koordinasi soal itu dengan Singapura.
"Kita sudah siapkan proposal. Insya Allah tahun ini selesai," kata Budi.
• Advan G2 Pro Dibandrol Rp 1,2 Juta, Ini Spesikasi Lengkapnya
• Ibu Luar Biasa, Sendirian Besarkan 16 Anak Hingga Sarjana. Makan Nasi dengan Garam dan Gula
• Keluarga Korban KM Sembilang Terbakar Terima Rp 191 Juta dari PT Karimun Marine Shipyard
Mengutip Kompas.com, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Yuyu Sutisna mengatakan, FIR wilayah Kepri yang masih dikuasai negara lain itu, yakni untuk ruang udara Batam, Tanjungpinang, Karimun hingga Natuna. Daerah ini masuk dalam ruang udara Blok ABC.
Dampak dari penguasaan FIR ini, aktivitas penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam maupun bandara yang masuk dalam Blok ABC harus menunggu pemberitahuan (izin) take-off clearance selain dari ATC Batam, juga dari ATC Singapura.
Untuk menunjang pengambilalihan FIR ini, TNI AU juga akan membangun sistem keamanan di Batam.
• Keluarga Korban KM Sembilang Terbakar Terima Rp 191 Juta dari PT Karimun Marine Shipyard
• BPOM Kepri Amankan Produk Komestik Ilegal Senilai Rp168 Juta, Ditangkap di 2 Tempat di Batam
• Pesawat Listrik Pertama Norwegia Nyungsep ke Danau saat Uji Coba
Menurut Yuyu, pihaknya tidak sekadar mengambilalih kendali ruang udara di Kepri, tetapi pihaknya juga harus mampu menjamin keamanannya.
Salah satunya dengan menempatkan pesawat TNI AU dan membangun pangkalan untuk memantau situasi keamanan di ruang udara itu.
Sekadar informasi, ruang udara Batam pernah dimasuki pesawat asing.
Pada Januari lalu, dua pesawat tempur milik TNI F-16 dari Skuadron Lanud Roesmin Nurjadin, menurunkan secara paksa pesawat asing asal Ethiopia di Bandara Hang Nadim Batam.
Pesawat Ethiopia Airlines Boeing B.777F/ET-AVN itu mendarat sekitar pukul 9.32 WIB pada Senin (14/1).
Sebelumnya, Direktur Badan Usaha Bandara Usaha (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan, pesawat tersebut terlihat berputar dua kali di sekitaran Jembatan 6 Barelang.
Pesawat tersebut masuk teritorial Batam, Indonesia.
Diketahui pesawat tersebut berangkat dari Bandara Addis Ababa, Ethiopia dengan rute menuju Hongkong.