Masjid Jamik Baiturrahim Penuh Tangis, Bupati Anambas Abdul Haris Sambut Jamaah Haji Asal Anambas

Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Abdul Haris bersama Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kepulauan Anambas, Erizal Abdullah menuju pintu masuk utama Masjid Jamik Baiturrahim Tarempa, Kecamatan Siantan untuk menyambut jamaah haji asal Anambas yang tiba di Tarempa, Senin (19/8/2019) sore.

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - ‎Suara tabuhan kompang mulai terdengar dari Jalan Hang Tuah, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (19/8/2019) sekitar pukul 13.30 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Bupati Abdul Haris bersama Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kepulauan Anambas, Erizal Abdullah menuju pintu masuk utama Masjid Jamik Baiturrahim Tarempa, Kecamatan Siantan.

Di dalam serambi masjid, sudah ada warga yang menunggu jamaah haji.

Mereka berdiri tepat di depan kain berwarna kuning emas yang mengarah ke dalam masjid.

Pengurus masjid pun terdengar beberapa kali meminta warga untuk memberi ruang kepada jamaah yang akan memasuki masjid.

Jamaah Haji Asal Anambas Satar Bin Muhammad Mahmud Meninggal di Mekkah Sambil Tersenyum

Plt Gubernur Kepri Isdianto Jemput Jamaah Haji di Bandara Hang Nadim, Sekdaprov Ajak Haji Masuk IPHI

Tanpa Satar Bin Muhammad Mahmud yang Meninggal di Arab Saudi, Jamaah Haji Asal Anambas Tiba di Batam

Jamaah Haji Satar Bin Muhammad Mahmud Meninggal di Arab Saudi, Bupati Anambas Kirim Ucapan Duka

"Tolong Bapak Ibu, kain kuningnya jangan diinjak.

Berikan jalan kepada jamaah haji kita," ujar seorang pengurus masjid menggunakan pengeras suara.

Tangis haru memenuhi serambi hingga ke dalam masjid.

Empat puluh hari lamanya menjalankan ibadah di Tanah Suci membawa kerinduan bagi keluarga untuk bertemu dan berkumpul kembali.

Penanggung jawab sekaligu seorang jamaah haji, H. Saidun pun berteri makasih kepada Pemerintah Daerah dan warga yang meluangkan waktu untuk menyambut 30 orang jamaah haji ini.

Bupati Abdul Haris bersama Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kepulauan Anambas, Erizal Abdullah menuju pintu masuk utama Masjid Jamik Baiturrahim Tarempa, Kecamatan Siantan untuk menyambut jamaah haji yang baru tiba di Tarempa, Senin (19/8/2019). (TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman)

Mereka adalah jamaah haji debarkasi Kota Batam, Minggu (18/8/2019).

Mereka tidak menyangka bisa mendapat sambutan hangat dari warga yang menunggu kedatangan para jamaah.

"‎‎Kami sampai di tanah air dari debarkasi Batam, terkhusus Anambas 31 orang.

Hari ini kami atas kehendak Allah yang berbeda, tidak bisa membawa sahabat kami," ungkap Saidun.

‎Almarhum H. Satar Bin Muhammad Mahmud merupakan satu dari 31 ‎warga Anambas yang menunaikan rukun Islam yang meninggal dunia di Tanah Suci.

‎Pria asal Kecamatan Siantan Tengah ini diketahui tutup usia pada umur 60 tahun karena penyakit gagal ginjal dan gagal pernapasan.

Almarhum mengembuskan napas terakhir, Minggu (11/8/2019) sekitar pukul 11.30 waktu Arab Saudi atau pukul 15.30 WIB.

Sebelumnya, almarhum ‎mendapat pengobatan medis di Rumah Sakit King Faisal Arab Saudi.

‎Dari Kecamatan Siantan Tengah, ada 5 orang Jamaah Haji.

Total ada 31 orang Jamaah Haji asal Anambas pada tahun ini.

Mereka terdiri dari 16 perempuan dan 15 laki-laki.

• Bupati Bintan Apri Sujadi Buka Sepak Bola Emak-emak Pakai Sarung, Istri Bupati Ikut Berkeringat

• Awan Setho Dicoret dari Timnas Indonesia, Digantikan Kiper Semen Padang Teja Paku Alam

• Kasatpel Bandara Letung Ariadi Widiawan Tinggalkan Bandara dalam Kondisi Rusak, PR Kasatpel Baru

• VIRAL Jasa Melupakan Mantan di IG & Facebook, Cukup Bayar RP 12 Ribu Dijamin Move On

Jamaah Haji paling banyak berasal dari Kecamatan Siantan; ada 13 orang.

Kemudian dari Kecamatan Palmatak ada 8 orang.

Ada 4 orang dari Kecamatan Jemaja.

Proses keberangkatannya dari Tarempa dilakukan sejak awal Juli 2019.‎

‎Dari puluhan Jamaah Haji itu, ada Jamaah Haji laki-laki paling tua atas nama Arifin Bin Saleh dari Jemaja.

Sedangkan, Jamaah Haji perempuan paling tua atas nama Halifah Binti Amat Sajari dari Kecamatan Siantan.

Jumlah Jamaah Calon Haji (JCH) pada tahun ini menurun.

Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah menjemput Jamaah Haji Kloter 01 yang tiba di Asrama Haji Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (18/8/2019). (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

Pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci tidak hanya menguras tenaga, namun juga kerinduan akan kampung halaman.

Empat puluh hari menunaikan ibadah menjalankan rukun Islam ke lima itu rupanya membuat beberapa jamaah mulai rindu akan hal tentang Anambas.

Kerinduan akan masakan Anambas ini begitu dirasakan puluhan jamaah ketika menyantap hidangan di penginapan.

Meski demikian, setiap waktu di Tanah Suci dimaksimalkan untuk beribadah kepada Allah Sang Maha Pencipta.

‎"Walaupun kurang istirahat, tapi Allah jaga kesehatan kami.

Ada bahasa rindu betul goreng balado ikan simbok," sebut Saidun.

Bakal Disulap Jadi Pemukiman, Lahan 22 Hektare di Nongsa Batam Disebut Akan Direklamasi

HATI-HATI, Jangan Sembarang Posting soal Rusuh Papua: 2 Akun Medsos Ini Diburu Siber Polri

Siapa Mutia Ayu? Dinikahi Musisi Glenn Fredly Mantan Sandra Dewi & Aura Kasih

Dulu 2 Hektare, Kini Pulau Buntal Batam Tersisa 50 M2, Warga: Pasir Diambil Pakai Alat

Rata-rata jamaah haji asal Anambas dapat mengunjungi makam Rasulullah dan berziarah di sana.

‎Tempat-tempat istimewa lainnya di Madinah misalnya Raudhah, yang menjadi taman surga pun sempat dikunjungi.

Saidun pun memastikan jamaah haji asal Anambas belum mengunjungi tempat yang mustajab itu.

Panas terik matahari dengan suhu mencapai 48 derajat Celcius memang begitu menguras energi para jamaah, khususnya jamaah yang berusia lanjut.

Namun mereka meyakini, setiap tantangan akan dibalas pahala berlipat ganda oleh Allah.

"Alhamdulillah semua ‎dapat melaksanakan rangkaian rukun haji dengan baik.

Termasuk umrah wajib.

Tawaf dan Sai dengan selamat.

Saat melaksanakan ibadah pun di sana sempat turun hujan.

Orang Arab di sana mengatakan ini merupakan berkah Allah.

Barangkali ini skenario Allah untuk menyejukkan suhu di sana," ungkap Saidun.

Plt Gubernur Kepri Isidanto saat menyambut kedatangan jemaah haji asal Kepri yang tergabung dalam kolter 01, tiba di Debarkasi Batam. Minggu (19/8/2019) (TRIBUNBATAM.id)

‎Kepulangan jamaah haji asal Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri menjadi perhatian semua pihak, tak terkecuali Bupati Anambas, Abdul Haris.

Haris yang menunggu jamaah di Bandara Khusus Matak, Kecamatan Palmatak, mengantar para jamaah ini ke Masjid Jamik Baiturrahim Tarempa, Kecamatan Siantan sebelum berkumpul dengan keluarganya.

Dia pun meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Herianto untuk mengecek kesehatan jamaah haji asal Anambas, khususnyaseorang jamaah haji laki-laki yang sudah berusia lanjut.

Dia menjadi jamaah haji yang datang pertama ke masjid.

Dibawa menggunakan sepeda motor oleh seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Tangannya terlihat dipegang oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga di depan masjid.

Meski terlihat lelah, dia cukup kuat untuk melangkah sendiri ketika masuk ke areal dalam masjid.

Sandungan bagi Jokowi, Menteri Dianggap Berprestasi & Diakui Dunia Malah Ditolak Elite PDIP

Dikabarkan Hamil, Istri Reino Barack Semakin Manja, Perut Syahrini yang Semakin Membesar

Tolak Berhubungan di Pondok, Seorang Remaja Dibunuh Kekasih Baru yang Dikenalnya Lewat Facebook

Akhir Kisah Bojan Malisic di Persib, Pesan Menyentuh Oh In Kyun hingga Dibela Robert Alberts

"Tolong tim kesehatan. Tolong cek bapak ini. Beliau agak semput. Agak kesoi (capek). Nginap di mana, Pak?" ucap Bupati, Senin (19/8/2019) sore.

Selain berdoa agar menjadi haji yang mabrur, dia juga berharap agar jamaah haji ini dapat menjaga kesehatannya.

Dia sempat meminta kepada jamaah yang ada di masjid untuk memfidyahkan Al-Fatihah kepada almarhum Satar Bin Muhammad yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Mewakili Pemerintah Daerah, Haris juga mengucapkan terima kasih, khususnya kepada penanggung jawab jamaah haji Anambas, H. Saidun. (TRIBUNBATAM.id/Septyan Mulia Rohman)

Berita Terkini