5. Disampaikan di komunitas Muslim
Ustadz Abdul Somad mengatakan, ceramah tersebut disampaikan di komunitas Muslim yang dilakukan di dalam masjid.
“Ceramah itu bukan disampaikan di TV, bukan tabligh akbar di stadion sepak bola, tapi di pengajian,” ujarnya.
"Itu disampaikan di tengah komunitas muslim, di masjid, di tengah umat Islam, dalam kajian khusus sabtu subuh," imbuhnya mengatakan.
Menurut Ustadz Abdul Somad, ia bicara seperti dalam video itu karena menyangkut keyakinan dalam Islam (Muslim) atau soal akidah.
MUI Harapkan Dinginkan Suasana
Sementara itu, MUI berharap klarifikasi Ustadz Abdul Somad atas video ceramahnya yang viral di media sodial dapat mendinginkan suasana masyarakat yang sempat memanas.
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi mengatakan, masyarakat harusnya kembali dipersatukan setelah sempat terpecah karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2019 lalu.
"Kalau sampai memanas, kita ini baru selesai Pilpres. Ketika selesai Pilpres yang hangat itu, kita sedang ingin menjahit dan ingin mendinginkan suasana jangan kemudian melebar lagi," kata Masduki di kantor MUI, dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (21/8/2019).
Masduki menuturkan, alasan serupa juga mendasari MUI untuk mendorong polemik video ceramah UAS tidak dibawa ke ranah hukum.
Masduki khawatir, apabila masalah tersebut dibawa ke ranah hukum maka berujung pada aksi saling lapor antar umat agama.
"Karena ternyata sudah ada video-video viral yang lain, umat Islam merasa tersinggung oleh video yang viral itu. Jadi ini tidak akan selesai, nanti masuk lagi ke wilayah hukum," ujar Masduki.
MUI pun mendorong agar masalah video ceramah UAS diselesaikan secara kultural yang sifatnya antar sesama tokoh agama.
Kendati demikian, Masduki mengingatkan kepada umat Islam untuk berhati-hati dalam berucap demi menghindari potensi konflik.
"Saya kira ini semuanya bagi peringatan kami bersama-sama. Ambil hikmahnya. Ke depan supaya kita mempersatukan umat lagi yang sempat terbelah," ujar Masduki.