DEMO HONG KONG

BREAKING NEWS. Pendemo Hong Kong Kepung Stadion Tempat Dialog. Carrie Lam Diduga Terjebak di Dalam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan demonstran mengepung Stadion Queen Elizabeth Hong Kong, Kamis (26/9/2019) malam. Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam terjebak di dalam

Sebanyak 150 orang dipilih secara acak dari lebih dari 20.200 yang mendaftar untuk ikut dalam dialog itu.

Para pejabat pada sesi tersebut terdiri dari menteri dalam negeri Lau Kong-wah, menteri perdagangan Edward Yau Tang-wah, menteri kesehatan Sophia Chan Siu-chee dan menteri urusan konstitusi Patrick Nip Tak-kuen.

Di pintu masuk lapangan parkir stadion, ratusan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan dan menunggu kendaraan pemerintah muncul dari dalam.

Polisi mengatakan, para pendemo memindahkan pagar logam dari tepi jalan dan menggali batu bata dari trotoar untuk memlokade stadion serta memblokir pintu masuk Stadion Queen Elizabeth.

Sejumlah orang telah menduduki Jalan Oi Kwan di dekat stadion.

Polisi sudah mengeluarkan peringatan pada pengunjuk rasa untuk menghentikan tindakan ilegal mereka.

Dialog pertama Carrie Lam dengan publik

Pengemudi dan anggota masyarakat disarankan untuk tidak bepergian ke daerah tersebut dan tetap mengikuti perkembangan terbaru.

Dr Leow Chee-seng, seorang penasihat dari Humanologi Malaysia, sebuah lembaga penelitian tentang perilaku manusia yang hadir dalam dialog itu melihat Carrie Lam stres, menunjukkan rasa takut, sementara peserta memperlihatkan kemarahan dan kekecewaan.

Leow mengatakan bahasa tubuh kepala eksekutif Hong Kong itu menunjukkan wanita itu berada di bawah tekanan selama pertemuan.

"Dia sama sekali tidak percaya diri terkait mempertahankan kebijakannya. Dia hanya boneka untuk melaksanakannya," katanya.

Dia menambahkan bahwa dia mendengarkan, tetapi tidak dengan hatinya, karena dia menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum mengangguk.

"Dia memiliki beberapa 'bahasa' tubuh yang buruk dan kaku. Singkatnya, sesi itu tidak membawa dampak dan perubahan pada dirinya dan pembicara," kata Leow.

Seorang pegawai negeri sipil yang menghadiri dialog mengatakan bahwa hasil dialog itu sangat terbatas.

"Semua orang yang berbicara selama dialog adalah warga Hong Kong yang peduli terhadap kota itu," kata pria bernama Chu itu.

Halaman
1234

Berita Terkini