Di mana jumlah limbah domestik dari aktivitas mandi, cuci, kakus (limbah domestik) bertambah setiap hari akibat pesatnya pertumbuhan penduduk Batam.
Pembangunan IPAL ini juga sebagai bentuk pengamanan waduk dari limbah domestik, penataan sanitasi pemukiman penduduk dan penyehatan lingkungan permukiman, dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Batam.
Sehingga masyarakat dapat menjadi lebih produktif dengan sistem pengelolaan air limbah permukiman yang ramah lingkungan, serta peningkatan estetika lingkungan.
Keberadaan IPAL ini sendiri, tambahnya, merupakan pengembangan dari IPAL sebelumnya yang dibangun pada 1995 dan hanya memiliki kapasitas 33 liter per detik.
"Sehingga ada upgarde sekitar 8 kali dari seebelumnya. Dan nantinya pupuk atau kompos dari IPAL ini bisa digunakan untuk penghijauan hutan kota, taman kota, dan taman-taman lingkungan," terangnya.
Ditempat yang sama, Deputi IV Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam Syahril Japarin mengatakan bahwa keberadaan IPAL ini terbilang sangat penting. Selain untuk menjaga kualitas air dan kesehatan masyarakat berdasarkan penetapan rencana sarana air limbah dan perlindungan terhadap sumber daya air.
"Juga dimaksudkan untuk meningkatkan sarana pengolahan air limbah dengan percepatan pembangunan sanitasi permukiman," katanya. (tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi)