Akibat Virus Corona, Singapura Terancam Resesi, Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Singapura antre membayar belanjaannya, pasca pemerintah Singapura menaikkan level wabah virus corona dari kuning ke oranye di wilayah Negeri Singa itu, Jumat (7/2/2020)

Mengutip Straits Times, Singapura terkena Sars pada Maret 2003. Butuh waktu lima bulan, hingga Juli tahun itu, untuk memberantas penyakit ini di Negeri Merlion tersebut.

"Itu, saya pikir, sangat cepat. Saya berharap tidak terlalu cepat kali ini," kata PM Lee.

Singapura berupaya mengatasi penyakit coronavirus, yang dikenal sebagai Covid-19, yang pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di China pada Desember.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Singapura telah meningkat terus - ada 58 sejauh ini, dengan setidaknya lima kelompok lokal.

Industri pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terpukul. Itu sebabnya, pemerintah Singapura bersiap-siap untuk mengalami penurunan tajam kedatangan wisatawan antara 25% dan 30% tahun ini.

Terkait hal itu, Bloomberg melaporkan, Singapura akan menggelontorkan anggaran besar pada minggu ini untuk mengimbangi kerusakan pada ekonomi akibat dari virus corona, di mana para analis memperkirakan defisit terbesar dalam hampir dua dekade.

Menurut estimasi bilai tengah (median) dalam survei ekonom Bloomberg, kesenjangan fiskal Singapura dapat melebar menjadi 1,5% dari produk domestik bruto pada tahun fiskal yang dimulai 1 April. Ini merupakan level tertinggi sejak defisit sebesar 1,7% yang dicatat pada tahun keuangan 2001.

Defisit tahun ini mungkin akan berada pada 0,3%, dibandingkan dengan proyeksi pemerintah sebelumnya sebesar 0,7%.

Selain itu, lanjut Bloomberg, Singapura juga sudah merencanakan dukungan untuk bisnis yang terkena perang dagang ketika virus corona pecah pada awal tahun ini.

Negara kota, yang memiliki lebih dari 60 kasus infeksi virus, kehilangan sebanyak 20.000 wisatawan per hari di tengah pembatasan perjalanan.

Menurut Selena Ling, kepala penelitian dan strategi di Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. di Singapura, virus corona dapat memangkas 0,5-1% dari pertumbuhan PDB tahun ini tergantung pada seberapa parah epidemi itu.

Pemerintah - yang akan mempublikasikan estimasi PDB akhir kuartal keempat Senin - telah memperkirakan pemulihan dari ekspansi tahun lalu sebesar 0,7%, laju paling lambat dalam satu dekade.

Sembilan dari 10 analis yang disurvei oleh Bloomberg hingga 13 Februari mengatakan, kebutuhan ekonomi yang paling mendesak bagi anggaran untuk ditangani adalah upaya respon cepat untuk melawan penyebaran virus dan untuk menopang bisnis.

Ekonom di Citigroup Inc memperkirakan total paket yang akan digelontorkan dapat mencapai S$ 700 juta (US$ 503 juta) dan dapat mencakup dukungan di luar sektor transportasi dan pariwisata.

"Itu akan mengerdilkan S$ 230 juta yang disediakan sebagai tanggapan terhadap wabah SARS pada tahun 2003," analis Citi Wei Zheng Kit dan Kai Wei Ang mengatakan dalam catatan penelitian 11 Februari.(*)

Berita ini tayang di kontan

Berita Terkini