CEGAH VIRUS CORONA MASUK BINTAN

Cegah Virus Corona, Apri Sujadi Tolak Kapal Pesiar yang Tidak Sesuai Rute Berlayar di Bintan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Bintan, Apri Sujadi menyurati instansi vertikal agar menolak kedatangan kapal pesiar yang rutenya tidak masuk ke Bintan. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus Corona ke Bintan.

BINTAN,TRIBUNBINTAN.com - Bupati Bintan, Apri Sujadi menolak kedatangan kapal pesiar yang tidak sesuai rutenya berlayar di Bintan.

Ini dilakukan sebagai antisipasi masuknya virus Corona ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Virus Corona (Covid-19) terus melanda beberapa Negara dan menjadi perhatian di tingkat Internasional.

Adapun yang menjadi perhatian saat ini, merupakan kedatangan kapal pesiar yang memang bisa membuat wabah virus Corona masuk di suatu negara.

"Kami menolak tegas kedatangan kapal pesiar yang tidak sesuai rutenya berlayar di perairan Bintan," kata Apri beberapa hari lalu.

Menurutnya, antisipasi kedatangan kapal pesiar yang tidak sesuai rute kedatangannya ke Bintan jelas harus dilakukan.

Apri mengungkapkan, pihaknya telah menyurati instansi vertikal terkait agar kapal pesiar yang tidak memiliki rute ke Bintan untuk diantisipasi agar tidak masuk dan berlabuh ke Bintan.

Apri menyampaikan, virus Corona yang diketahui muncul pertama kali dari Wuhan menyebabkan kekacauan di Asia dan sekitarnya.

Berdasar pada hal itu, dirinya akan menindaklanjuti pengaruh terhadap besaran target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bintan di APBD 2020.

"Kami akan melihat perkembangan virus Corona bagi dunia pariwisata. Bisa jadi kami akan lakukan revisi target PAD di APBD 2020,” ungkapnya.

Apri menambahkan, sekitar 60 sampai 70 persen PAD Bintan setiap tahunnya bersumber dari sektor pariwisata.

Kabupaten Bintan sebelumnya menargetkan PAD di APBD-nya berkisar Rp 262,51 Miliar lebih. Perhitungan ini didasari dari prediksi peningkatan pendapatan yang diperoleh Bintan dari tahun sebelumnya.

"Dengan adanya wabah virus Corona ini dan mulai lesunya kunjungan wisatawan di Bintan, kami akan menindaklanjuti pengaruh terhadap besaran target PAD Bintan di APBD 2020," katanya.

Cegah Virus Corona Masuk Bintan

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan menegaskan, pasien yang diduga suspect virus corona dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) di KM8 dari Lagoi, Bintan menunjukkan hasil negatif.

Ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif. Pasien tersebut diakui dr Gama AF Isnaeni sudah dipulangkan.

Gama menyebutkan, Dinas Kesehatan Bintan dan pihak terkait lainnya terus berupaya melakukan pengecekan terhadap wisatawan mancanegara (wisman). Khususnya turis China yang diduga mengalami gejala mengarah ke virus corona.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi virus corona masuk ke Bintan.

"Jadi jika ada tanda-tanda ada turis yang mengalami gejala mengarah ke virus corona langsung kita isolasi dan rujuk ke RSUP Km 8. Walaupun itu hanya demam atau flu. Apalagi jika turis itu berasal dari China," ucapnya, Selasa (28/1/2020)

Dalam rangka untuk antisipasi kemungkinan masuknya virus corona ke Bintan, Dinkes Bintan juga sudah mengadakan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri.

Ini dilakukan untuk membentuk kembali tim pengawasan seperti Virus Sars dulu.

"Saya juga mengimbau kepada hotel-hotel yang ada di Bintan agar menyediakan satu ruangan isolasi atau kamar khusus. Hal itu dilakukan untuk tamu dari luar negeri yang diduga sakit dan mengarah ke arah virus corona untuk diisolasi terlebih dahulu sebelum dijemput oleh tim evakuasi," terangnya.

Kasus Kematian Virus Corona di Korea Selatan Ditemukan, Konser BTS Terpaksa Ditunda

Dampak Corona Buat Pariwisata Bintan Lesu, Ini Langkah DPRD Bintan, Turunkan Pajak Usaha?

Gama menjelaskan, dalam mengantisipasi pergerakan turis Singapura yang datang ke Kabupaten Bintan, Dinkes Kabupaten Bintan juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bintan di beberapa pelabuhan agar virus Coronavirus (nCoV) itu tidak sampai ke Kabupaten Bintan.

Setiap pelabuhan yang menjadi pintu masuknya turis di Bintan juga sudah dipasang thermal scanner.

"Nah sampai sejauh ini kita selalu berkoordinasi dengan pihak KKP dan belum mendeteksi adanya turis yang terjangkit virus corona. Kami juga meminta setiap turis dari Singapura yang hendak ke Bintan di screening melalui thermal scanner yang sudah dipasang di pelabuhan," pungkasnya.

Kadinkes Bintan Benarkan Seorang Turis Asal Cina dirujuk ke RSUP KM8

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni sebelumnya membenarkan informasi di pesan grup yang tertulis ICU Raja Ahmad Tabib mengenai ada seorang pasien diduga suspect virus corona yang dirujuk dari Lagoi, Bintan ke RSUP KM8.

"Ya benar, tadi ada laporan dari staf ada seorang anak kecil berobat dan terdeteksi demam, karena turis Cina makanya tetap kita kelompokkan sesuai SOP untuk diperiksa dan dirujuk ke RSUP KM8," tuturnya, Senin (27/1/2020).

Gama menyebutkan, pasien yang dirujuk itu saat ini masih diperiksa kondisinya di RSUP KM8.

"Masih diperiksa sesuai SOP penanganan pasien yang diduga suspect virus Corona. Hasil belum ada dan masih kita tunggu," terangnya.

Gama mengatakan, untuk Antisipasi virus Corona terhadap turis-turis yang berkunjung ke Bintan, khususnya di Wisata Lagoi dan hotel lainnya terus dilakukan pengecekan sesuai SOP.

Dalam rangka untuk antisipasi adanya kemungkinan masuk virus Corona di Bintan, Dinkes Bintan juga sudah mengadakan rapat koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri.

Hal itu dilakukan untuk membentuk kembali lagi tim pengawasan seperti Virus Sars dulu, yang pernah dihidupkan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan masuknya virus corona tersebut.

"Saya juga mengimbau kepada hotel-hotel yang ada di Bintan agar menyediakan satu ruangan isolasi atau kamar khusus. Hal itu dilakukan untuk tamu dari luar negeri yang diduga sakit dan mengarah ke arah virus corona untuk diisolasi terlebih dahulu sebelum dijemput oleh tim evakuasi," terangnya.

Gama menyampaikan, bahwa apabila ada turis yang sedang sakit dan pasien ada tanda-tanda diduga dan dideteksi terkena virus corona, nantinya pihak Lagoi langsung merujuk ke RSUP Provinsi di Batu 8.

"Setiap turis dari Lagoi yang diduga sakit dan mengarah pada tanda-tanda terkena virus corona, pihak Lagoi langsung rujuk ke RSUP Km 8," tuturnya.

Natuna & 2 Daerah Ini Kembali Jadi Opsi Tempat Observasi Jilid 2 Ratusan WNI terkait Corona

HUT BPR Bintan, Bupati Apri Sujadi Bakal Kerja Sama Berikan Subsidi Pinjaman ke Masyarakat

Gama juga menjelaskan, dalam mengantisipasi pergerakan turis Singapura yang datang ke Kabupaten Bintan, Dinkes Kabupaten Bintan juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bintan di beberapa pelabuhan untuk antisipasi agar Virus Corona (nCoV) itu tidak sampai ke Kabupaten Bintan.

"Nah sampai sejauh ini kita selalu berkoordinasi dengan pihak KKP dan belum mendeteksi adanya turis yang terjangkit Virus Coronavirus (nCoV). Kami juga meminta setiap turis dari Singapura yang hendak ke Bintan di screening melalui Thermal Scanner yang sudah di pasang di Pelabuhan," ungkapnya.

Gama menambahkan, bahwa Bintan merupakan wilayah pariwisata yang terkenal di dunia. Sehingga banyak turis-turis asing yang datang ke Bintan untuk menikmati liburan.

Maka dari itu, KKP sudah melakukan screening di beberapa pintu masuk turis asing tersebut.

Diantaranya Pelabuhan Bulang Linggi Tanjunguban, Pelabuhan Bandar Bintan Telani (BBT) Lagoi dan Bandar Sri Udana Lobam, dan Pelabuhan Khusus Bintan Lagoon Resort (BLR) dan pelabuhan khusus resort lainnya.

"Sejauh ini kami belum mendapati adanya turis asing yang tertular penyakit
Virus Coronavirus (nCoV)tersebut. Baik itu yang dipantau dari suhu badan dan lainya melalui thermal scanner. Semoga saja tidak pernah ada," katanya.

Dibantah Pihak Rumah Sakit

Pihak RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang membantah ada menangani pasien terpapar virus Corona.

Ditemui TribunBatam.id, Humas RSUP Santi mengatakan, sampai saat ini tidak ada menangani pasien terkena virus tersebut.

"Jadi tidak benar hal itu. Untuk masalah chat grup whatsaap hanya sepotong saja screnshootnya, sambungan pesan itu sudah dijelaskan lagi, bahwa tidak ada," katanya, Senin (27/1/2020).

Ia menjelaskan, saat itu memang ada pasien anak laki-laki umur 3 tahun yang berobat di RSUP. Namun, pasien hanya menderita ISPA.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien menderita ISPA," ujarnya.

Disampaikannya juga, sangat menyayangkan beredarnya potongan screnshoot tersebut.

"Apalagi terkait virus ini sudah mendunia. Jangan sampai kita membuat resah orang," sebutnya.

Sebelumnya, baru-baru ini grup aplikasi WhatsApp dihebohkan salah satu percakapan grup yang tertulis ICU Raja Ahmad Tabib.

Dalam percakapan itu, salah satu akun menuliskan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sedang ada pasien suspect virus Corona rujukan dari Lagoi. Namun hal ini segera dibantah pihak RSUP Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang. (TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Endra Kaputra)

Berita Terkini