Cerita Siswa yang Dipaksa Makan Kotoran Manusia, Disuap Kakak Kelas Pakai Sendok, Langsung Muntah

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto : Suasana setelah rapat bersama orang tua siswa dan pihak sekolah di aula Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (25/2020).

Ini cerita salah satu siswa di Maumere Sikka yang dihukum kakak kelas makan kotoran manusia

MAUMERE, TRIBUNBATAM.id - Sungguh menjijikan cerita siswa yang disuruh memakan kotoran manusia,

Ternyata fases tersebut punya temannnya yang sakit lantaran saat hendak buang air besar toilet penuh dan dirinya terpaksa bung hajat di dalam kantong palstik.

Perilaku pembina asrama yang juga kakak kelas yang tidak terpuji ini diungkap Ar, salah satu siswa kelas VII kepada wartawan di sekolahnya, Selasa (25/2/2020).

BC Tanjungpinang Sebut Izin Ekspor Impor PT MIPI Bukan Kewenangannya, Kami Hanya Jalankan Sistem

Bocah 8 Tahun Jadi Korban Pencabulan Buruh Bangunan, Orangtua Laporkan Pelaku ke Polisi

Change the Protected Forest into a Vacant Lot, Commissioner of PT PMB Threatened 10 Years in Prison

Ia mengaku kalau ia adalah salah satu korban perilaku kakak pembina.

Ia menjelaskan, kejadian perlakuan kakak kelas bermula ketika salah seorang temannya mengalami sakit.

Ketika hendak buang air, pintu belakang menuju toilet terkunci sehingga tidak bisa keluar menuju toilet.

Akibat tidak bisa menahan rasa ingin buang air besar, siswa itu terpaksa buang air besar di kantong plastik yang berada di dekatnya.

"Saat itu, dua socius kami lewat dan lihat itu. Kakak kelas sempat tanya, kenapa lalu dijawab. Setelah itu, kakak kelas kumpulkan kami semua lalu suruh kami makan kotoran tersebut terus mereka bilang supaya ada sejarah dalam hidup," tutur Ar.

Ar mengatakan, mereka dipaksa memakan feses oleh para seniornya yang menjejali mulut mereka dengan menggunakan sendok makan.

Sesudah makan, para siswa langsung muntah-muntah.

"Kami dipaksa makan pakai sendok. Kami terpaksa makan karena kami takut dipukul. Sebelum mereka suap, kami menangis, mereka suruh kami jangan menangis jadi kami diam. Sampai kami punya teman satu lari pulang lapor orangtua. Tidak lama, kami dengar kalau orang sudah kasih naik di WA grup orangtua. Baru tidak lama orangtua datang ke sekolah. Pembina pun baru tahu kejadian itu hari Jumat, tanggal 21 Februari," ungkap Ar.

Dirinya mengaku, sebelumnya, dirinya bersama murid kelas VII lainnnya sering mendapat kekerasan fisik dari oknum socius di sekolah tersebut.

Namun, meski sering mendapat kekerasan fisik, mereka tidak berani mengadu kepada para guru atau pimpinan sekolah tersebut karena akan dihukum lagi oleh para socius atau kakak kelasnya.

Sebanyak 77 siswa SMP di Kota Maumere, Kabupaten Sikka mendapat perlakuan tidak manusiawi dari kakak kelas di asrama.

Kakak kelas atau dikenal dengan sebutan socius (Kakak Pembina) menghukum 77 siswa yang adalah adik kelas memakan kotoran manusia (feses) di salah satu ruang kelas sekolah itu, Rabu (19/2/2020).

Halaman
12

Berita Terkini