Untuk jabatan fungsional disusun oleh instansi pembina jabatan fungsional yang diintegrasikan ke dalam bank soal CAT BKN.
Sementara jabatan pelaksana yang bersifat teknis menggunakan soal SKB yang sesuai atau masih satu rumpun dengan jabatan fungsional terkait.
"Pelaksanaan SKB juga masih menggunakan sistem CAT dari BKN. Untuk soal juga langsung dibuat oleh mereka, bukan kami," sebut Sudarmadi.
Dibandingkan dengan SKD, terdapat sedikit perbedaan teknis dalam pelaksanaannya. Dimana pada SKB ini tidak terdapat passing grade, melainkan hanya skor.
Oleh karena itu Sudarmadi nengimbau agar para peserta untuk terus memantau segala informasi yang akan diberikan melalui website resmi BKPSDM Karimun dan BKN.
"Jumlah soal yang dikerjakan sejumlah 100 butir dalam waktu 90 menit. Jadi tidak pakai passing grade lagi, hanya sistem poin 1-100," katanya.
Dari informasi yang diperoleh, setiap satu penerimaan, peserta yang akan mengikuti SKB adalah tiga orang pelamar dengan nilai tertinggi.
Pelaksanaan SKB diprediksi akan diselenggarakan antara akhir bulan Maret atau awal bulan April.
Cerita Pelamar CPNS Karimun
Para pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi di Pemkab Karimun berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Berbagai cerita unik mewarnai perjalanan para pelamar dalam mencapai keinginannya menjadi pegawai pemerintah tersebut.
Seperti dua orang pelamar, bernama Sapuansyah (25) dan Azrizal (24) yang dijumpai tribunbatam.id di sekitaran Gedung Nilam Sari, lokasi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemkab Karimun, pada Selasa (25/2/2020).
Keduanya berasal dari daerah yang berbeda. Sapuansyah berasal dari Palembang, namun bekerja di Pulau Burung, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau. Sementara Azrizal berasal dari Kabupaten Agam Sumatera Barat dan bekerja di Kota Batam.
Mereka tiba di Pulau Karimun Besar pada Senin (25/2/2020) siang.
Pada malam sebelum pelaksanaan ujian, kedua laki-laki tersebut tidur di Masjid Baitul Karim, Kelurahan Tanjungbalai Kota, Kecamatan Karimun.