etapi, warga juga mengatakan, mereka percaya pemerintah telah menebus kesalahan di awal penanganan pandemik yang lambat memperingatkan masyarakat tentang virus dan menekan dokter yang berusaha memperingatkan warga.
Di penjuru kota, dampak pandemik terlihat. Di sebuah rumah duka di Distrik Wuchang, kerabat mereka yang telah meninggal selama dua bulan terakhir masih datang untuk mengambil abunya.
Sebuah tenda telah disiapkan untuk menampung mereka yang menunggu, dengan kursi plastik berjarak satu meter. Penduduk setempat mengatakan bahwa dalam beberapa minggu terakhir rumah pemakaman harus membatasi jumlah peziarah yang datang sebanyak 100 orang sehari.
Zhang, yang putrinya belajar di Hong Kong, belum ingin dia kembali karena dia tidak yakin itu cukup aman. "Beberapa orang percaya bencana sudah berakhir, tetapi ada juga orang yang tidak melihatnya seperti itu," kata dia.
(*)
• China Siapkan Alat Konfirmasi Covid-19 Dalam 45 Menit, Berukuran kecil dan Mudah Dibawa
• Dampak Covid-19 Bagi Pelajar di China, Tertekan Hadapi Penundaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi
• Misteri Carrimycin, Obat Covid-19 Terbaru yang Diam-diam Dikembangkan China untuk Anti Covid-19
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Warga Wuhan Rayakan Kebebasan Saat Lockdown Berakhir".