VIRUS CORONA DI KARIMUN

Hasil Rapid Test Penumpang KM Kelud yang Turun di Karimun Non Reaktif, Ini Langkah Berikutnya

Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas memeriksa warga Karimun yang sedang dikarantina di SMP Negeri 2 Binaan Karimun, baru-baru. Sebelumnya, warga ini baru tiba di Karimun. Sesuai aturan, mereka mesti menjalani karantina terkait Covid-19

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Tim Gugus Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun melakukan rapid tes kepada 42 penumpang Kapal Motor (KM) Kelud, Senin (20/4/2020).

Pemeriksaan menggunakan rapid test ini dilakukan pada hari kedelapan setelah para penumpang tiba di Kabupaten Karimun.

Hasilnya, keseluruhan penumpang kapal Pelni dari Tanjung Priok Jakarta tersebut dinyatakan non reaktif rapid test.

"Sudah dilakukan. Hasilnya 42 penumpang non reaktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi.

Sebelum menjalani pemeriksaan rapid test, ke 42 penumpang asal Kabupaten Karimun itu menjalani karantina terpusat di SMP Negeri 2 Binaan di Kecamatan Tebing.

Rachmadi menyampaikan, meskipun dinyatakan non reaktif rapid, namun para penumpang tersebut masih berada di lokasi karantina.

Ini Riwayat Anak Positif Corona di Tanjungpinang, Tak Pernah ke Luar Kota atau Negeri

Polisi Grebek Pesta Mandi Bareng 16 Gay di Pemandian Air Panas Gunung Panjang, Begini Kronologinya

Ia masih menunggu arahan lanjutan dari Bupati Karimun Aunur Rafiq terkait pemulangan ke 42 orang itu.

"Saya sudah lapor ke Pak Bupati. Sekarang lagi nunggu instruksi beliau," sebut Rachmadi.

Untuk saat ini, jelas Rachmadi kondisi kesehatan keseluruhan penumpang dalam keadaan baik.

"Bisa saja pulang. Tapi itu kewenangan Pak Bupati selaku Ketua Umum Gugus Tugas," tambahnya.

Diketahui sebelumnya, 42 penumpang KM Kelud tiba dari Jakarta pada Minggu (12/4/2020) malam. Saat turun di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun mereka langsung dibawa ke lokasi karantina terpusat di SMPN 2 Tebing.

Tindakan ini dilakukan sebagaimana kebijakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karimun yang mengharuskan setiap penumpang KM Kelud ataupun dari Malaysia untuk di karantina.

Akan di-Rapid Test

Sebelumnya diberitakan, para penumpang KM Kelud yang kembali ke Karimun masih dikarantina di SMP Negeri 2 Binaan. Jumlah mereka sebanyak 42 orang.

Rencananya mereka akan menjalani tindakan rapid tes pada Minggu (19/4/2020).

"Masih dikarantina. Rencananya akan dirapid test hari Minggu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rachmadi, Jumat (17/4/2020).

Ia mengatakan, secara umum kondisi warga yang tengah menjalani karantina dalam kondisi yang baik.

Mereka tidak menunjukkan adanya gejala awal terpapar Covid-19.

"Alhamdulillah baik, dalam artian tidak ada menunjukkan gejala awal," jelas Rachmadi.

Berdasarkan keputusan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun, para penumpang KM Kelud itu akan menjalani karantina selama 10 hari.

"Tapi jika Pak Bupati mengarahkan untuk dikarantina selama 14 hari maka akan kami tambah," sebut Rachmadi.

Sementara itu diketahui, sebanyak 14 ABK KM Kelud dinyatakan positif Covid-19, setelah menjalani pemeriksaan PCR.

Terkait hal itu, Rachmadi mengatakan pihaknya perlu berkoordinasi terlebih dahulu dengan Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kota Batam.

"Kami perlu koordinasi dulu. Karena tidak boleh sembarangan juga," ujarnya.

Rachmadi menyampaikan, para penumpang KM Kelud yang turun di Tanjungbalai Karimun belum tentu melakukan kontak langsung dengan ABK KM Kelud yang positif Covid-19 itu.

"Mereka belum tentu juga close contact (kontak langsung) kan," kata Rachmadi.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 42 penumpang KM Kelud tiba di Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam. Mereka langsung dibawa ke lokasi karantina di SMPN 2, Kecamatan Tebing.

Ada Gejala Sakit

Sebanyak 57 warga Kabupaten Karimun masih menjalani karantina di SMP Negeri 2 Binaan. Dari puluhan orang tersebut, sebanyak 42 orang diantaranya merupakan penumpang KM Kelud dan 15 lainnya adalah warga Karimun yang baru pulang dari Malaysia.

Saat ini mereka masih dipantau oleh Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Karimun. Mereka masih akan menjalani karantina selama 10 hari kedepan di SMP Negeri yang terletak di Bato Kecamatan Tebing itu.

Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan kebanyakan kondisi warga yang sedang dikarantina baik.

"Kondisi mereka sehat. Mudah-mudahan saja sampai akhir karantina kondisi mereka baik," katanya, Selasa (14/4/2020).

Rachmadi menyebutkan tiga penumpang KM Kelud dites menggunakan rapid test karena menunjukkan adanya gejala sakit.

"Ada tiga orang yang kita periksa rapid test dan hasilnya non reaktif. Pemeriksaan kita lakukan karena ditemukan adanya sedikit gejala, sehingga sebagai langkah antisipasi dilakukan rapid test," terangnya.

Rachmadi menambahkan, sebelum selesai masa karantina, petugas akan melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 42 penumpang KM Kelud.

"Sekarang kita prioritaskan yang ada gejala dulu. Sisanya karena belum menunjukkan gejala, nanti sebelum selesai karantina kita lakukan rapid test," ujarnya.

Dikarantina

Puluhan penumpang KM Kelud yang turun di Kabupaten Karimun menjalani karantina di SMP Negeri 2 Binaan, Kecamatan Tebing. Diketahui penumpang KM Kelud yang turun di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam itu sebanyak 44 orang.

Mereka terdiri dari 42 dewasa dan anak-anak, serta dua balita.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi membenarkan pemberlakuan karantina bagi para penumpang KM Kelud tersebut.

"Ada 42 penumpang KM Kelud (tambah 2 balita) yang masuk karantina mulai malam tadi," katanya, Senin (13/4/2020).

Rachmadi mengatakan, saat ini para penumpang tersebut belum ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Belum ada yang ditetapkan sebagai ODP," sebutnya.

Dalam masa karantina, para penumpang yang seluruhnya merupakan warga Kabupaten Karimun itu terus dipantau kesehatannya.

"Kalau ada gejala ke arah Covid baru kita tetapkan ODP," ujar Rachmadi.

Karantina tersebut diberlakukan sebagaimana kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Karimun. Dimana para penumpang yang datang dari luar negeri serta daerah terjangkit seperti Jawa akan langsung dikarantina.

Turun di Karimun

Sebanyak 44 penumpang KM Kelud dari Tanjung Priok turun di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

Kapal milik PT Pelni tersebut lego jangkar sekitar 1 mil di perairan depan Tanjungbalai Karimun pada Minggu (12/4/2020) malam sekira pukul 23.35 WIB. Memang kapal seukuran KM Kelud tidak dapat merapat ke pelabuhan Tanjungbalai.

"Kapalnya dari Batam. Setelah ini langsung berangkat lagi ke Belawan," kata seorang petugas di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.

Penumpang KM Kelud yang turun di Karimun terdiri dari 42 dewasa dan anak-anak, serta dua balita.

Para penumpang tersebut dijemput menggunakan dua kapal milik Kemenhub RI, yaitu Kapal LCT Gandha Nusantara 07 dan LCT Gandha Nusantara 08.

Satu persatu penumpang turun. Para penumpang dan barang bawaan mereka disemprot petugas menggunakan cairan disinfektan.

Selanjutnya para penumpang dibawa ke dermaga pelabuhan secara bertahap. Mereka kemudian dibawa ke SMP Negeri 2 Binaan Karimun di Kecamatan Tebing menggunakan bus milik Pemkab Karimun, untuk dikarantina.

Dari informasi awal yang diperoleh, para penumpang KM Kelud asal Kabupaten Karimun itu akan menjalani karantina selama beberapa hari.

Rencananya pada Senin (13/4/2020), Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Karimun akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap mereka.
(tribunbatam.id/Elhadif Putra)

Berita Terkini