Beberapa satuan TNI lainnya seperti pasukan Kostrad juga dilibatkan dalam misi penyelamatan ini.
Sekitar lima bulan berlalu, misi pembebasan Tim Lorentz yang disandera oleh GPK-OPM pimpinan Kelly Kwalik belum juga membuahkan hasil.
Para OPM terus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat sambil mengirimkan beberapa pesan tuntutan mereka kepada Pemerintah RI.
Pasukan yang dibawa Kelly Kwalik mula-mula berjumlah 50 orang, kemudian ditambah lagi hingga menjadi 100 orang.
Tanggal 7 Mei 1996, satu kompi pasukan batalyon Linud 330/Kostrad di bawah pimpinan Kapten Inf Agus Rochim ikut dikirim ke Timika untuk menambah kekuatan.
Kompi dibagi dalam beberapa tim.
Secara berangsur masing-masing tim dikirim ke daerah operasi.
Setelah berbagai upaya dilakukan, Tim Kopassus dan Kostrad berhasil menuntaskan misinya pada tanggal 9 Mei 1996.
Tim gabungan Kopassus dan Kostrad itu akhirnya berhasil menyelamatkan para sandera kecuali 2 orang, yaitu Navy dan Matheis yang gugur di tangan keganasan para OPM.
3. Kopassus Tumpas KKB Papua Saat Sandera 347 Warga
Melansir dari Tribunnews dalam artikel 'Kronologi Operasi Pembebasan 347 Sandera di Papua Dalam Waktu 78 Menit', operasi penyelamatan yang digelar Jumat (17/11/2017) itu, tidak dilakukan aparat sembarangan.
Kepala Penerangan Kodam Chendrawasih, Kolonel Muhammad Aidi, menyebut anggota TNI yang berpartisipasi dalam operasi itu, adalah gabungan dari Grup 1,2,3 dan Sat81/Gultor Kopassus TNI AD, serta Yonif-751/Raider dan Tontaipur Kostrad TNI AD.
Saat dihubungi Tribunnews.com, ia menjelaskan dalam operasi tersebut pasukan Kopassus ditugaskan untuk menyerbu penyandera yang menguasai desa Kimberley.
Sementara pasukan lainnya ditugaskan untuk menyerbu desa Binti.
Mereka sejak pagi hari, sudah berhasil mendekati lokasi target masing-masing, tanpa diketahui para pelaku.
"Pada waktu yang dikoordinasikan, pada jam 'J' jam tujuh kosong-kosong (WIT), pasukan mulai bergerak ke posisi kelompok KKB Papua yang sedang berkumpul," ujarnya.
Pada pukul 07.45 WIT, akhirnya sebuah bom diledakan sebagai penanda pasukan untuk bergerak.
Anggota Kopassus TNI AD yang ditugaskan membebaskan sandera di aera Kimbley, langsung menghampiri kandang babi di desa itu, tempat para penyandera berkumpul.
"Mengetahui Pasukan yang tiba-tiba Muncul diluar area pemukiman, Kelompok KKB berhamburan melarikan diri tanpa bisa melakukan Perlawanan," ujarnya.
Pada pukul 08.18 WIB, seluruh wilayah yang dikuasai oleh KKB Papua sudah bisa dikuasai anggota TNI.
Semua anggota KKB Papua yang sejak sepekan terakhir melakukan penyanderaan, kabur ke arah hutan lalu melepaskan tembakan dari kejauhan.
Saat itu pasukan tidak melakukan pengejaran ke hutan, karena kondisi cuaca yang kurang memadai.
Setelahnya tim yang berhasil membebaskan pada sandera itu melaporkan ke Pangdam Chendrawasih, Mayjend George Elnadus Supit dan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Tak lama kemudian Tim Satgas Terpadu TNI - Polri, termasuk Pangdam Chendrawasih dan Kapolda Papua tiba di lokasi melaksanakan evakuasi.
Sekitar pukul 14.00 WIT proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan jumlah korban Sandera 347 orang terdiri dari warga Papua dan Luar Papua.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KKB Papua Pernah 3 Kali Dibabat Habis Pasukan Elite TNI, 347 Warga Tembagapura Jadi Sandera