TRIBUNBATAM.id, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence mendadak menjalani test covid-19.
Dua pemimpin Amerika Serikat itu menjalani test covid-19 setelah seorang staf Gedung Putih dinyatakan positif terpapar virus corona.
Staf Gedung Putih yang dinyatakan positif covid-19 itu seorang anggota militer.
• Ilmuwan China Temukan Virus Corona di Cairan Sperma, Bisa Menular Lewat Hubungan Seksual?
• Kisah May Lim, Perjuangan Seorang Ibu Rumah Tangga Saat Suami Terinfeksi Virus Corona
• Profil Maria Antonieta Alva, Menteri Keuangan Peru yang Baru Berusia 35 Tahun, Diragukan dan Dipuji
Hasil test covid-19 terhadap Donald Trump dan Mike Pence negatif.
Saat pertemuan dengan gubernur Texas di Oval Office, Kamis (7/5/2020) waktu setempat, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia memiliki sedikit kontak dengan staf Gedung Putih itu dan akan diuji setiap hari ke depan.
Baik Trump maupun Pence tidak mengenakan masker selama pertemuan.
Orang-orang yang bekerja di sekitar presiden di Gedung Putih telah mendapatkan tes rutin untuk virus korona.
Tetapi staf, agen Dinas Rahasia, dan para tamu belum mengenakan maskaer di Sayap Barat.
"Apa pun yang kamu lakukan, pengujian bukanlah seni yang sempurna."
"Jadi kita akan melakukan test covid-19 seminggu sekali."
"Sekarang kita akan diuji sekali sehari. Tetapi bahkan ketika kamu menguji sekali sehari seseorang bisa, sesuatu terjadi di mana mereka mendapatkan sesuatu , "Kata Trump.
"Aku hanya punya sedikit kontak dengan pria ini. Ketahuilah siapa dia, orang baik, Ya itu agak aneh, tapi itu salah satunya," katanya.
Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan sebelumnya bahwa Trump dan Pence telah menjalani tes dan hasilnya negatif dari virus tersebut.
"Kami baru-baru ini diberitahu Unit Medis Gedung Putih bahwa seorang anggota Militer Amerika Serikat, yang bekerja di Gedung Putih, telah dinyatakan positif terkena virus corona."
"Presiden dan Wakil Presiden sejak itu dinyatakan negatif terhadap virus dan mereka tetap dalam kesehatan yang bagus, "kata juru bicara Hogan Gidley dalam sebuah pernyataan.