TRIBUNBATAM.id, BATAM – Maskapai Citilink Indonesia kembali menghentikan penerbangan regulernya di Kota Batam.
Penghentian ini akan dimulai sejak tanggal 15 hingga 31 Mei 2020 nanti.
Kabar ini pun dibenarkan oleh Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso.
“Iya benar,” ujarnya singkat saat dihubungi Tribun Batam via Whatsapp, Rabu (13/5/2020).
Namun Suwarso tak menjelaskan alasan dihentikannya penerbangan reguler ini oleh Citilink Indonesia.
• Sempat Melawan, Warga Tanjunguban Keok di Tangan Polisi di Batam, Ditangkap Karena Sabu-sabu
• Kondisi Terkini Kapolda Kepri Pascasertijab & 1 Ruangan dengan Irjen Supratman yang Kena Corona
Kabar ini jelas mengejutkan. Sebab, informasi penghentian diumumkan selang beberapa hari setelah Citilink kembali beroperasi Jumat (8/5/2020) lalu.
Sebelumnya, operasional seluruh maskapai sempat dihentikan sementara waktu oleh pemerintah dalam rangka meminimalisir penyebaran Covid-19.
Terbang dengan 4 Penumpang
Hari pertama sejak kembali terbang, Jumat (8/5/2020) lalu, maskapai Citilink Indonesia hanya mengangkut 4 penumpang.
Baik penerbangan dari Jakarta menuju Batam, ataupun sebaliknya.
Tak ada jawaban terkait sepinya aktivitas penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam.
Namun, Direktur BUBU Hang Nadim Batam, Suwarso memastikan tak ada kenaikan tarif terhadap seluruh maskapai walau terpaksa harus beroperasi di tengah pandemi Covid-19.
“Tidak ada (kenaikan tarif),” jawab Suwarso singkat saat dihubungi Tribun Batam.
Lesunya penerbangan ini tak hanya terjadi di maskapai Citilink, maskapai Lion Air Group pun demikian.
Sejauh ini, menurut pengakuan Suwarso, ia pun tak mengetahui alasan maskapai Lion Air belum juga beroperasi di Batam.
“Sampai saat ini hanya Batik Air yang terbang. Kita tidak tahu alasan tidak terbangnya Lion Air,” ungkapnya.
Menurut salah seorang petugas di bandara, lesunya aktivitas penerbangan ini dikarenakan banyaknya penumpang mengeluh terhadap ribetnya prosedur sebelum terbang.
“Padahal ada kondisi yang mendesak misalnya. Selain itu, penerbangan tak dibuka untuk komersial juga,” katanya kepada Tribun Batam.
Bahkan petugas itu mengaku, jika kondisi seperti ini terus dipertahankan, bukan tak mungkin seluruh maskapai akan merugi.
(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)