IDUL FITRI 2020

Pasar Inpres Anambas Diserbu Pengunjung Jelang Idul Fitri, Pedagang Sebut Harga Bahan Pokok Stabil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Pasar Inpres, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Kamis (21/5/2020). Terlihat aktivitas padat menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H.

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Suasana Pasar Inpres, di jalan Hang Tuah, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri tidak kalah padat dengan kios di Pelantar Serkah.

Padatnya jumlah pengunjung membuat lalu lintas sepanjang jalan Hang Tuah padat merayap.

Kendaraan roda dua yang parkir di bahu jalan membuat akses jalan semakin sempit.

Ditambah beberapa kendaraan bermotor roda tiga pengangkut barang hilir mudik di jalan yang tidak terlalu lebar itu.

Suasana pasar sudah sangat padat begitu masuk ke dalam. Para ibu-ibu rumah tangga ada yang sedang membeli kebutuhan dapur jelang hari raya Idul Fitri 1441 H.

Ayam potong atau ayam es menjadi incaran para ibu-ibu tersebut. Kebanyakan dari para pembeli menyetok ayam dalam jumlah banyak, agar tidak kehabisan nantinya.

"Saya stok buat bikin opor sama soto. Kalau belinya besok takut sudah abis," ujar seorang pengunjung Pasar Inpres, Marni, Kamis (21/5/2020).

Harga ayam di Pasar Inpres tidak ada kenaikan yang signifikan. Harga yang ditawarkan penjual untuk 1 Kilogram ayam berkisar Rp 35 ribu.

Sedangkan untuk dada ayam 1 Kilogram dijual dengan harga Rp 60 ribu. Kemudian paha ayam 1 Kilogram dijual dengan harga Rp 38 ribu.

Seorang pedagang ayam di Pasar Inpres, Apri mengaku tidak ada kenaikan harga ayam jelang lebaran tahun ini.

Pria yang menjual kebutuhan dapur seperti bawang, cabai, tomat, wortel, dan sayur lainnya menyebutkan bahwa ada beberapa harga kebutuhan dapur yang turun saat ini.

Jumlahnya Bertambah, 17 Mobil Bukti Kejahatan Iptu Hiswanto Ady di Tanjungpinang Dibawa Polda Kepri

40 Warga Seraya Reaktif Rapid Test Covid-19, Batu Ampar Episentrum Baru Corona di Batam

"Seperti bawang putih harganya turun, dari Rp 50 ribu sekarang sekilonya Rp 40 ribu," kata Apri.

Sementara itu bawang merah yang dijual Apri juga bervariasi harganya, seperti bawang wangi ia jual perkilonya Rp 50 ribu, bawang India Rp 25 ribu per kilogramnya, dan bawang Birma Rp 35 ribu per kilogramnya.

Di tempat yang sama, pedagang sayur, Ina mengatakan, cabai merah saat ini tidak terlalu naik harganya.

Dari harga normal Rp 8 ribu per ons sekarang dijual dengan harga Rp 10 ribu per ons.

Tak hanya itu, harga beberapa jenis buah-buahan juga ikut turun. Seperti buah nanas yang biasanya dijual pedagang Rp 25 ribu perkilogram, namun saat ini dijual Rp 15 ribu per Kilogram.

Sayangnya, masih ada dari pengunjung dan penjual pasar yang tidak menggunakan masker.

Meski sudah ada himbauan untuk menggunakan masker saat berada di tengah keramaian, namun nyatanya sebagian masyarakat ada yang tidak menggunakan masker saat berbelanja ke pasar.

Warga Pulau Berburu Keperluan Idul Fitri

Masyarakat dari luar Pulau Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri mendatangi pasar di Tarempa menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H.

Mereka datang untuk berbelanja keperluan lebaran. Di pelabuhan Tarempa, terlihat kapal kayu atau biasa disebut masyarakat Anambas kapal pompong terparkir dengan rapi.

Kapal pompong ini merupakan transportasi laut yang digunakan masyarakat pulau ketika datang ke Tarempa, Kecamatan Siantan.

Keramaian terlihat di pasar Inpres dan pelantar serakah. Dua lokasi ini adalah pusat perbelanjaan yang menjual aneka kebutuhan masyarakat mulai dari pakaian, makanan, kue lebaran, kebutuhan dapur.

Kedatangan masyarakat dari pulau ini biasanya selalu berombongan. Sebab setiap warga ada yang memiliki kapal pompong sendiri, kemudian datang ke Tarempa dengan mengikut sertakan keluarganya untuk berbelanja.

Mengidap Penyakit BPD, Ariel Tatum Takut Kesehatan Mentalnya Terganggu Karena Jenuh di Rumah

Pantauan TribunBatam.id di pelantar serkah, aktivitas terpantau padat namun tidak berdesakan.

Para ibu-ibu dan muda mudi tampak memilih pakaian di setiap toko yang ada di sepanjang jalan pelantar serkah tersebut.

Pakaian yang dijual di sekitar lorong pelantar serkah ini bisa dikatakan cukup mahal.

Sebab biaya transportasi pengiriman barang ke Anambas, pengusaha pakaian harus merogoh uang yang tidak sedikit.

Jelang hari raya, para penjual pakaian bisa menjual harga baju kaos atau t-shirt dengan kisaran Rp 100 hingga Rp 120 ribu per helainya.

Kerap Lontarkan Kritik, Amien Rais Tak Ingin Jokowi Dilengserkan

Sedangkan untuk celana jeans dibanderol Rp 250 hingga Rp 300 ribu.

Tingginya harga kebutuhan masyarakat di Anambas sudah dirasakan sejak dahulu. Mengingat sebentar lagi semua umat muslim akan menyambut hari raya idul fitri, masalah harga pakaian yang mahal tidak jadi masalah.

"Penting hati senang mbak, kalau beli online lama nunggunya, terpaksa kami beli di sini. Walaupun model bajunya itu- itu aja, mau gimana lagi mbak," ucap seorang pembeli pakaian di sebuah toko di kawasan pelantar serkah, Siti, Kamis (21/5/2020).

Warga Desa Bayat ini mengaku, sebelum lebaran biasanya ia akan datang ke Tarempa untuk berbelanja kebutuhan, karena hanya di Tarempa yang menyediakan kebutuhan lengkap yang diinginkan masyarakat.

"Kesini tadi pakai pompong, perginya rombongan sama kawan. Biasanya kami ada yang carter kapal. Kalau setiap hari kapalnya gak ada, jadi harus ramai-ramai kalau mau pergi," ucapnya.

Resep Bakso Goreng Jamur Enak, Cemilan Nikmat untuk Si Kecil Saat Libur Lebaran

Momen lebaran kali ini ia rasakan sama seperti tahun lalu, tidak ada yang berubah. Meski pandemi Covid-19, masyarakat tetap ramai berkunjung ke Tarempa menyiapkan keperluan di hari raya idul fitri.

Klaim Stok Sembako Aman Hingga Idul Fitri

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Kepulauan Anambas mengklaim persedian bahan kebutuhan pokok aman hingga hari raya Idul Fitri 1441 H.

Untuk menjaga ketersediaan sembako tetap aman, pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) akan menekan harga hingga tidak akan ada kenaikan menjelang hari raya.

Pihaknya telah memberikan surat edaran kepada pengusaha untuk merealisasikan hal itu.

"Pemerintah melalui dinas melakukan ini agar harga tetap stabil, karena ada beberapa poin sanksi apabila terjadi, maka dijatuhkan sanksi," tegas Kepala Bidang Perdagangan, Dahlia Harissa kepada sejumlah awak media, Rabu (6/5/2020).

H-2 Lebaran, Ada 7 Penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam, 2 Diantaranya ke Dabo Singkep

Sementara itu sembako yang dibagikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat yang terdampak Covid 19, menurutnya tidak berpengaruh pada ketersediaan sembako.

"Kami sudah ingatkan para pengusaha besar dengan adanya pembagian sembako pasca Covid-19 ini tidak akan menganggu ketersediaan sembako di pasaran," katanya.

Menurutnya stok sembako aman apabila kargo dari Batam, Tanjung Pinang, Jakarta masih terus beroperasi.

Namun demikian Dahlia mengaku, untuk hasil pertanian seperti sayur mayur agak sedikit sulit, hal ini dikarenakan distribusinya yang menggunakan kapal Fery Cepat. Sedangkan saat ini kapal tersebut tidak beroperasi.

"Kami hanya berharap dari kapal-kapal kargo dan juga butuh waktu lama sampai ke sini, bahkan beberapa hari terakhir tomat tidak ada di pasaran," ucapnya.

Fakta-fakta Pembunuhan Gadis Yatim Piatu saat Shalat, Berencana Menikah Usai Lebaran Ini

Suara Dentuman di Bandung Masih Misterius, BMKG: Bukan Petir atau Gempa

Siapkan 360 Ton Lebih Beras

Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Kepulauan Anambas menyiapkan 360 ton lebih beras.

Ketersediaan beras ini selain untuk menjamin ketersediaan selama pengurangan frekuensi moda transportasi ke Kabupaten Kepulauan Anambas, hal ini untuk menjamin ketersediaan beras menjelang hari raya Idul Fitri.

"Insya Allah mencukupi kebutuhan masyarakat. Kami juga memanggil sejumlah distributor besar di Anambas untuk menjamin ketersediaan barang hingga 3 bulan kedepan," ucap Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman, Senin (6/4/2020).

Meski stok sembako mencukupi, tidak demikian dengan stok sayuran dan buah-buahan. Diketahui bahwa sayuran seperi cabai, tomat, kentang, wortel, kol, dan lainnya dibawa dari Tanjungpinang dan Kalimantan.

"Kalau untuk sayuran dan buah memang berasal dari Tanjungpinang. Berhubung sementara waktu kapal feri yang membawa kebutuhan tersebut dihentikan sementara, semoga bisa handle dari petani lokal di Anambas. Selain cabai, aneka sayuran Rintis juga ada," paparnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika)

Berita Terkini