TRIBUNBATAM.id, LONDON - Munculnya wabah virus Corona atau Covid-19 membuat sejumlah negara berlomba-lomba menggelar penelitian.
Salah satu yang paling gencar mengumumkan hasil penelitiannya adalah Inggris.
Terbaru, Inggris dikabarkan telah menemumkan alat tes swab Covid-19 yang mampu memberikan hasil dalam 20 menit.
Alat swab Covid-19 itu juga diketahui sedang diuji coba.
Hal ini diumumkan Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock pada konferensi persnya.
Tes swab ini akan menunjukkan status positif atau negatif seseorang pada virus Corona tanpa perlu dibawa ke laboratorium, sebagaimana dikutip dari BBC.
• 40 Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri 1441 H dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Bisa Kirim via WA
Matt Hancock juga mengatakan mengatakan lebih dari 10 juta tes antibodi akan mulai diluncurkan minggu depan.
Sebelumnya, pemerintah Inggris memutuskan membebaskan biaya perawatan untuk tenaga medis Inggris (NHS) yang di dalam maupun luar negeri.
Di lain sisi, penduduk migran Inggris yang berasal dari luar Uni Eropa harus membayar biaya imigrasi kesehatan lebih kali ini.
Biasanya per tahun mereka dibebankan 400 pound sekitar Rp 7,2 juta namun sekarang naik menjadi 624 pound sekira Rp 11,3 juta pada Oktober.
Namun setelah mendapat tekanan dari anggota parlemen, Perdana Menteri Inggris, Boris Johson memutuskan staf NHS asing dan pekerja medis dibebaskan dari biaya ini.
Hingga Kamis (21/5/2020) lalu Ingrgis mencatat 36.042 korban jiwa Covid-19 dari seluruh negeri, bertambah sebanyak 338.
Sedangkan pada Jumat (22/5/2020), Worldometers mencatat ada 250.908 kasus infeksi di negara ini.
Adapun angka pasien sembuh hingga hari ini tidak diketahui jumlahnya.
Saat ini Inggris memiliki dua jenis tes untuk Covid-19.
Tes swab sudah tersedia untuk semua orang dewasa dan anak-anak berusia di atas lima tahun di NHS.
Alat tes itu adalah yang lazim dan banyak digunakan saat ini.
Cara kerjanya dengan mengambil sampel dari hidung dan tenggorokan.
Sampel itu lantas akan dikirim ke laboratorium untuk dicek positif negatif virusnya.
Sementara itu, ada tes antibodi yang menggunakan darah sebagai sampel ujinya.
Tujuannya adalah untuk melihat apakah seseorang sudah memiliki virus di dalam tubuhnya.
Sebab antibodi dibuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan sebuah infeksi.
Menyoal tes swab 20 menit, alat baru ini akan diuji coba di Hampshire di beberapa departemen A&E, pusat pengujian GP dan rumah perawatan.
Uji coba akan berlangsung selama enam minggu dan menguji hingga 4.000 orang.
Matt Hancock mengatakan tes swab baru ini sangat menarik karena kecepatannya.
"Anda bisa mendapatkan hasilnya di tempat," ujarnya.
"Kami ingin mencari tahu apakah itu akan efektif pada skala yang lebih besar."
"Jika berhasil, kami akan meluncurkannya secepat mungkin," tambahnya.
Hancock juga berbicara tentang tes antibodi, dia menjelaskan pemerintah sepakat memasok 10 juta unit ke NHS.
"Kami telah menandatangani kontrak untuk memasok dalam beberapa bulan mendatang lebih dari 10 juta tes dari Roche dan Abbott," kata Hancock.
"Mulai minggu depan kita akan mulai meluncurkan ini secara bertahap, pada awalnya untuk staf kesehatan dan perawatan, pasien dan penduduk," sambungnya.
Hingga saat ini sampel swab harus dikirim ke laboratorium dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk melihat hasilnya.
Jika proses dapat dipercepat itu akan menjadi manfaat utama, tidak hanya untuk program pengujian, tetapi juga pelacakan dan penelusuran.
Dampak Wabah Covid-19 di Inggris, 2.09 Juta Warganya Ajukan Klaim Tunjangan Pengangguran
Berbagai dampak dari wabah virus Corona atau Covid-19 mulai dirasakan oleh Inggris.
Terbaru, jumlah penduduk di Inggris yang mengajukan tunjangan pengangguran mengalami lonjakan.
Lonjakan pengajuan tunjangan pengangguran di Inggris terjadi pada periode April 2020.
Dikutip dari CNBC, hal tersebut merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan gelombang pengangguran terjadi di negara tersebut.
Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris mencatatkan, klaim pengangguran meningkat 856.500 menjadi 2,97 juta orang pada Selasa (19/5/2020) pada periode April.
Secara bulanan, angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 69,1 persen.
ONS pun memberi catatan, dengan adanya peningkatan 'Kredit Universal' atau pembayaran jaminan sosial yang didesain dengan melakukan simplifikasi atas enam jaminan dalam satu program, bisa diartikan bakal lebih banyak orang yang layak menerima tunjangan terkait pengangguran.
Meski di sisi lain, penduduk yang bersangkutan masih bekerja.
"Terjadinya peningkatan jumlah klaim tidak berarti sepenuhnya disebabkan oleh peningkatan jumlah pengangguran.
Namun demikian kami tidak bisa mengidentifikasi sampai sejauh mana orang yang masih bekerja atau sudah menganggur telah memengaruhi perhitungan tersebut," jelas ONS.
Tingkat pengangguran di Inggris menunjukkan adanya peningkatan tipis pada periode Januari-Maret, yaitu sebesar 3,9 persen. Padahal periode tersebut hanya meliputi satu pekan periode lockdown di Inggris yang mulai berlaku pada 23 Maret.
Tingkat pengangguran tersebut meningkat 0,1 persen poin jika dibandingkan denan periode yang sama tahun lalu, serta 0,1 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal terakhir 2019.
Pemerintah Inggris pun tengah berupaya agar pelaku usaha tetap mempertahankan karyawannya di tengah pandemi.
Pemerintah melalui skema Skema Retensi Pekerjaan Coronavirus (CJRS) bakal memberi hibah kepada pengusaha dengan menjamin 80 persen gaji karyawan hingga maksimal 3.059 dollar AS atau setara dengan Rp 45 juta (kurs Rp 14.800) per bulan.
Skema tersebut telah menjadi populer di kalangan pengusaha dan pemerintah telah memerpanjang masa berlaku bantuan tersebut hingga Oktober mendatang.
(*)
• Dampak Inggris Longgarkan Lockdown, Wisatawan Penuhi Tempat Wisata, Dapat Peringatan Keras
• Ragam Ucapan Idul Fitri 2020 Lengkap dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Pas Dibagi ke Medsos
• Kumpulan Ucapan Idul Fitri 1441 H/2020 dalam Gambar, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alat Swab Test Covid-19 Buatan Inggris Mampu Berikan Hasil dalam 20 Menit.