Ketakutan berlebihan menghadapi wabah Corona juga hal yang lumrah. Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia berencana menjadikan Kota Batam sebagai pilot project New Normal bersama dua kota lain di Indonesia, yakni Bali dan Yogyakarta.
New Normal yang direncanakan mulai berlaku pada 15 Juni 2020 itu, akan membuka kembali rumah ibadah dan aktivitas keramaian lain dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Menurut Bibiana, masyarakat tetap harus memperhatikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Misalkan dulu jika pakai masker dibilang sok bersih atau apa lah, nah sekarang memang kebutuhan. Tidak akan malu ketika masker dibawa kemana-mana. Bahkan sejak adanya wabah ini, merupakan kebutuhan primer selain pakaian di badan. Artinya, jauhkan anggapan negatif terhadap masker bahkan kaca mata pengaman mata," ujarnya, Rabu (27/5/2020).
Ia menyarankan untuk tidak terlalu reaktif serta beranggapan negatif ketika ada teman atau kerabat yang enggan berjabat tangan.
Menurutnya, hal itu merupakan kebutuhan kesehatan untuk memutuskan mata rantai Covid-19.
Yang terpenting adalah pemerintah menanamkan rasa optimisme kepada masyarakat umum. Sembari terus menggelorakan pola hidup sehat dan bersih.
• Emas Antam Hari Ini - Turun Rp 8.000 menjadi Rp 909.000
"Kita tak tahu kapan wabah ini berhenti total kan. Nah tidak boleh kita bilang orang kalau pakai masker lebay, atau cuci tangan sok bersih. Yang terpenting, jika mau sama-sama selamat ayo saling mengingatkan dan mengenakan masker atau alat pelindung diri sesuai anjuran protokoler kesehatan," ujarnya.
Pentingnya Peran Orang Tua
Pemerintah Indonesia menetapkan era kenormalan baru (new normal), dalam menghadapi situasi wabah pandemi Covid-19.
Setelah sekitar tiga bulan dihantam wabah ini, sekolah di Indonesia khususnya di Batam dan se-Kepri diliburkan.
Pemerintah Kota Batam berencana belajar di sekolah kembali diaktifkan. Namun untuk anak tingkatan sekolah satuan Pendidikan PAUD SD/MI, SMP/Mts, SKB, PKBM Negeri/Swasta menurut Psikolog, harus disertai peran orang tua.
Orang tua diminta tetap hadir memberikan semangat baru terhadap anak-anaknya.
"Belajar daring memang sangat membantu sekali ya. Apalagi zaman sekarang ini hampir semua punya laptop, handphone atau teknologi pendukung lainnya. Hanya saja, agar anak tetap semangat baik guru maupun orang tua terus berperan aktif. Kasih semangat, misalkan ajak ngobrol disertai diskusi sederhana sesuai umur anak. Sehingga, kondisi sebelumnya tidak terlalu mencolok," ujar Psikolog Bibiana Dyah Sucahyani, S, Psi, MM kepada TribunBatam.id, Rabu (27/5/2020).
• Penjelasan Billy Syahputra Soal Niatnya Menjual Rumah Olga Syahputra
• Mulai Hari Ini hingga 31 Mei 2020 Lion Air Group Berhenti Terbang
Bibiana menambahkan, secara ilmu skologis anak-anak dari hari ke hari berbeda tingkah lakunya. Misalkan, pola mengajarkan atau berdiskusi anak PAUD berbeda dengan anak TK. SD berbeda dengan pola pendekatan dengan anak SMP atau SMA.