Hal ini menurut Bibiana, harus dipahami betul. Baik guru maupun orang tua.
"Yang terpenting adalah, pendampingan terus menerus. Sebab, anak-anak ketika mulai aktif sekolah belajar di kelas akan mereka sambut eforia. Mereka akan bilang horeee...kita sekolah lagi. Karena memang, belajar di rumah kemarin itu mereka tak ketemu dengan teman sebaya sehingga dengan aktif lagi mereka akan senang. Dan ini peran guru juga harus memberikan pelajaran pola hidup sehat. Misalkan cuci tangan atau hal lain," tambahnya.
Pendekatan-pendekatan persuasif mungkin disarankan Bibiana terus dilakukan pada anak. Jika tidak, dikhawatirkan anak bisa merasa ketakutan pada pandemi ini.
Khususnya anak SD, SMP, dan SMA. Untuk melawan rasa ketakutan ini harus diberikan optimistis seraya menjaga pola hidup sehat anak. Baik saat di rumah, di sekolah maupun dengan main dengan teman sebayanya.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang/Leo Halawa)