Menggunakan pengeras suara, Amsakar mengedukasi masyarakat untuk mendukung melaksanakan protokol kesehatan dalam menghadapi new normal di Kota Batam.
"Mohon dukungannya untuk melaksanakan protokol kesehatan, tidak berkumpul di tempat keramaian, menjaga jarak, disiplin gunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan rajin berolahraga,” katanya.
Dari hasil pantauan tersebut 98 persen masyarakat sudah sadar untuk mematuhi protokol kesehatan.
Hanya 2 persen masyarakat yang masih ngeyel atau tidak patuh.
"Tentu harapan kita bersama kesadaran tersebut sudah membudaya, insyaallah wabah ini akan sirna,” harapnya.
Amsakar meminta masyarakat terus waspada terhadap orang tanpa gejala (OTG).
Karena berdasarkan hasil tes PCR dari 128 orang yang positif covid-19, ada 82 orang tanpa gejala.
"Orang tanpa gejala itu sama seperti kita dalam keadaan sehat tidak terdeteksi, karena tidak menunjukkan tanda-tanda gejala pada umumnya,” kata dia.
Tim penanganan Covid terus bekerja siang malam.
Berbagai upaya dan kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, jika tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat yang tinggi maka tidak akan berhasil.
"Kesadaran masyarakat itu sangat penting. Tanpa ada kesadaran masyarakat, maka itu tidak akan berhasil,” katanya.
Sebelumnya, menyambut rencana pemerintah pusat menerapkan kebijakan New Normal untuk Provinsi Kepri, Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi akan membentuk kegiatan.
"Setiap aktivitas masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan yang digaungkan oleh pemerintah pusat. Utamanya kewajiban memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," ujar Rudi.
Diakuinya PAM ini akan berjalan lebih ketat dengan menuntut kesepakatan melalui surat perjanjian untuk taat menjalankan protokol kesehatan. Jika tidak, maka akan ada sanksi dari tim yang bertugas di lapangan.
"Maka semua saya kumpulkan, untuk mau membuat perjanjian, termasuk dunia usaha yang wajib memenuhi protokol kesehatan untuk kegiatan industri yang berjalan. Kalau tidak, jangan salahkan kami jika nanti akan ditutup," ujarnya.