TRIBUN WIKI

Sejarah Panjang Ebola, Virus yang Menular Lewat Darah Atau Cairan Tubuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Illustrations

Wabah kedua muncul di wilayah Sudan Selatan.

Lokasi wabah kedua dari yang pertama berjarak sekitar 850 kilometer.

Semula, pejabat kesehatan setempat menganggap kedua wabah ini berasal dari satu jenis virus ebola yang menular saat penderita mengunjungi tempat merebaknya penyakit.

Selanjutnya, ilmuwan baru menemukan kedua wabah itu berasal dari dua jenis virus ebola yang berbeda.

Yakni, Zaire ebolavirus and Sudan ebolavirus.

Setelah kejadian tersebut, ilmuwan menyimpulkan, virus di dua tempat berjarak ratusan kilometer itu berasal dari sumber virus berbeda dan sama-sama menyebar di wilayah terdampak.

Merujuk data virus dan epidemiologi, virus ebola diperkirakan telah lama ada, jauh sebelum wabah tercatat kali pertama.

Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perambahan hutan, interaksi termasuk mengonsumsi satwa liar memengaruhi penyebaran ebola di Afrika.

Mengidentifikasi inang ebola

Setelah penemuan virus, para ilmuwan mempelajari ribuan hewan, serangga, dan tanaman untuk mencari sumber asal virus.

Gorila, simpanse, dan mamalia lain disebut terlibat pada masa awal penyebaran penyakit infeksi virus ebola.

Namun, seperti jenis virus lainnya, ada kemungkinan hewan inang yang terinfeksi virus ebola tidak mengalami sakit parah meskipun ada virus di organ, jaringan, dan darahnya.

Dengan demikian, virus diperkirakan bisa bertahan di suatu lingkungan dengan cara menyebar dari satu inang ke inang lain, melalui perantara atau vektor.

Kelelawar buah Afrika disebut sebagai salah satu binatang yang menyebarkan virus ebola.

Binatang ini juga diperkirakan menjadi inang induk awal ebola.

Para ilmuwan hingga kini terus mencari bukti yang bisa memperkuat simpulan bahwa kelelawar berperan dalam penyebaran ebola. (*)

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Sejarah Virus Ebola". 

Berita Terkini