Karena sudah tidak tahan, Andri dan seorang rekannya Reynalfi terjun dari kapal, Jumat (5/6/2020) malam. Setelah tujuh jam terapung di laut, keduanya diselamatkan oleh nelayan dan dibawa ke Pulau Karimun Besar, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
* Ingin Pulang ke Rumah
Berhasil kabur dari kapal Lu Qing Yuan Yu 213 dan selamat, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Andri Juniansyah (30), dan Reynalfi (22), dua Warga Negara Indonesia (WNI).
Mereka nekat kabur dari kapal tangkap ikan di tempat mereka bekerja, karena sudah tak tahan dengan perlakuan yang mereka terima di atas kapal itu. Belum lagi, gaji tak dibayar padahal mereka sudah berbulan-bulan bekerja di sana.
• Info Resep Hari Ini - Lezatnya Nasi Bakar Teri Petai, Cocok Disajikan saat Akhir Pekan di Rumah
Apa keinginan keduanya setelah berhasil kabur?
Keinginan pertama Andri setelah berhasil kabur dari kapal Lu Qing Yuan Yu 213 adalah segera bertemu dengan keluarganya.
Hal ini bukan hanya sebatas terlepas dari penyiksaan yang ia rasakan saja.
Namun selama lima bulan bekerja di atas kapal berbendara Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Andri sangat sulit berkomunikasi dengan istri dan kedua anaknya yang berada di Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya ingin, keinginan saya sekarang ingin pulang, ketemu keluarga," ungkap Andri dengan nada terbata-terbata, Sabtu (6/6/2020).
Bukan hanya mengalami penyiksaan dan tidak mendapatkan gaji, ternyata WNI yang bekerja di kapal tangkap ikan Lu Qing Yuan Yu 213 tidak diperbolehkan memegang telepon seluler.
Andri mengatakan ponsel para pekerja di kapal tersebut diambil oleh tekong (nakhoda).
"Saya sudah berkeluarga anak dua. Ya jelas sedih. Menghubungi ada. Tapi mau bagaimana lagi. Hape dipegang tekong. Jadi harus bersabarlah," katanya.
Keinginan yang sama juga dirasakan oleh Reynalfi, rekan Andri. Reynalfi yang berasal dari Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara juga telah memiliki istri.
"Keduanya sudah berkeluarga," kata Kapolres Karimun, Muhammad Adenan yang menjumpai keduanya di Mapolsek Tebing.
• Belum Ada Pengecekan Surat PCR dan Rapid Test Warga Luar Kepri di Pelabuhan Domestik Sekupang Batam
Diberitakan sebelumnya, Andri dan Reynalfi kabur dari kapal Lu Qing Yuan Yu 213. Keduanya melompat ke laut di perairan Kabupaten Karimun, Jumat (6/6/2020) malam.
Sekitar tujuh jam terombang-ambing, akhirnya mereka diselamatkan oleh nelayan yang sedang menjaring ikan.
Keinginan untuk melarikan diri dari atas kapal itu sangat kuat.
Tindak penganiayaan yang mereka terima di atas kapal tangkap ikan Lu Qing Yuan Yu 213 berbendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) membuat mereka mencari celah untuk menyelamatkan diri.
Beberapa hari sebelum kabur, keduanya telah menyiapkan life jaket dan dokumen pribadi, seperti paspor dan buku pelaut.
"Tiga hari sebelumnya sudah saya kemas memang," kata Andri yang diwawancarai di Polsek Tebing Polres Karimun, Sabtu (6/6/2020) sore.
Mereka merasa pada Jumat (5/6/2020) malam adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan niat itu.
Pada malam tersebut, Andri mendapatkan tugas untuk berjaga. Ia melihat kapal sedang mengarah ke Singapura dan berada di dekat perairan Indonesia.
• Nelayan Kecamatan Siantan Jadi Prioritas, Prajurit KRI Yos Sudarso Bagikan 100 Paket Sembako
"Mereka kan punya radar di komputer. Sekitar satu atau dua jam mau ke Singapur ada Kepulauan Indonesia. Di situlah saya berpikir, ini lah saat yang pas untuk menyelamatkan diri," ungkapnya.
Tak mau memperpanjang waktu, Andri dan Reynalfi mengambil barang-barang yang telah mereka persiapkan. Keduanya melompat dari buritan kiri bagian belakang kapal saat kapal masih melaju pada Jumat (5/6/2020) sekira pukul 20.00 WIB.
Rencananya mereka berenang ke pulau terdekat. Namun arus laut yang kuat malah membawa mereka menjauh.
Sekitar tujuh jam mereka mengapung dengan bermodalkan life jaket dan sebuah pelampung kecil.
Dalam kondisi tubuh yang lemas, Andri dan Reynalfi berpelukan agar bisa bertahan, dan tidak terpisah.
"Di laut itu kami sudah pasrah," ujar Andri.
• Ramalan Zodiak Asmara Senin 8 Juni 2020, Capricorn Lagi Mesra-mesranya, Leo Berselisih sama Pasangan
Sekira pukul 03.00 WIB, keduanya melihat ada perahu nelayan dengan jarak sekitar 150 meter dari mereka.
Sambil berteriak minta tolong, Andri dan Reynalfi berenang dengan sisa kekuatan ke arah perahu.
"Di situ kami yakin selamat. Melihat perahu nelayan yang sedang menjaring ikan. Kami diselamatkan bapak nelayan. Beliau pahlawan," ucap Andri sambil menunjuk kepada nelayan, Tengku Azhar.
Selanjutnya Tengku Azhar membawa mereka ke Pantai Leho Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
* Jadi Atensi Kapolres Karimun
Kapolres Karimun, AKBP Muhammad Adenan yang ikut menjumpai keduanya mengatakan, pihaknya akan melakukan tindak lanjut dengan berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Dalam penanganannya kita mendata dan bekerjasama pihak terkait, dengan Pemda, Lanal Tbk dan BNP2TKI. Bagaimana nanti penanganan terhadap kedua WNI ini," kata Adenan, Sabtu (6/6/2020) sore.
Adenan menyebutkan, pihaknya langsung turun saat mendapatkan informasi terkait adanya dua orang yang diselamatkan nelayan.
• Ramalan Zodiak Asmara Senin 8 Juni 2020, Capricorn Lagi Mesra-mesranya, Leo Berselisih sama Pasangan
• Cara Menghitung Pemotongan Gaji Karyawan untuk Tapera, Cair Setelah Pensiun
"Polsek Tebing dan Sat Polair menindaklanjuti informasi terkait adanya dua orang ditemukan nelayan terapung selama tujuh jam. Keduanya sampai di Karimun pukul 7 tadi pagi," sebutnya.
Namun sebelum melakukan pemeriksaan, polisi berkoordinasi terlebih dahulu dengan Puskesmas Tebing. Keduanya menjalani pemeriksaan rapid test oleh petugas medis.
"Kita lakukan rapid test, karena baru tiba. Hasilnya non reaktif. Baru dimintai keterangan dan ternyata dua WNI," ujar Adenan.
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui keduanya melompat dari kapal tangkap cumi-cumi dan ikan bernama Lu Qing Yuan Yu berbendera Republik Rakyat Tiongkok.
"Mereka nekat melompat dari kapal. Karena sudah tidak tahan mereka nekat. Ada yang bekerja sejak bulan November dan ada yang sejak Januari," jelas Adenan.
Adenan berharap agar kedepan tidak terjadi lagi peristiwa yang menimpa kedua orang laki-laki itu.
"Jangan terjadi lagi seperti yang korban trafficking ini," ucapnya.(TribunBatam.id/Elhadif Putra)