Ibunda ABK Kapal China yang Lompat ke Laut Mimpikan Sang Anak Pulang: Moga Dia Masih Hidup

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basrizal (46) dan Neni Marlina (43) pada saat memperlihatkan foto Adithya Sebastian (22) di rumahnya, Jumat (12/6/2020

Ayah Adithya yang bernama Basrizal (46) dan ibu Neni Marlina (43) berharap anaknya bisa kembali pulang dengan selamat.

Harapan tersebut disampaikan kedua orang tua Adithya saat ditemui TribunPadang.com di rumahnya di Jalan Adinegoro Simpang Ilalang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Jumat (12/6/2020).

Sang ayah, Basrizal mengatakan, anaknya bekerja di PT Mandiri Tunggal Bahari sebagai ABK.

Foto Adithya Sebastian di ponsel orang tuanya. (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

 

Anaknya direkrut sebagai ABD di Tegal, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

"Awalnya berangkat dari rumah ke Tegal pada bulan Agustus untuk bekerja, tapi bekerja di atas kapal Fu Yuan Yu 1218 sejak September yang lalu," kata Basrizal.

Diceritakannya, terakhir anak sulung dari tiga bersaudara berkomunikasi dengannya pada tanggal 4 April 2020 lalu.

"Terakhir komunikasi itu, dia bercerita kalau dia tidak betah berada di atas kapal."

"Diduga adanya perlakuan yang tidak mengenakkan di atas kapal tersebut. Karena itu hanya saya dengar dari yang selamat asal Tiku, Padang Pariaman, Sumbar," katanya.

Ia menceritakan, sudah diingatkan agar jangan melakukan hal yang tidak-tidak, apalagi untuk meloncat ke laut.

Namun, dijelaskannya, setelah itu tidak ada komunikasi lagi, karena sinyal tidak selalu ada.

Ia mengatakan, dari pengakuan dari yang selamat bernama Wido Firmando yang terjun ke laut sehabis berkelahi dengan ABK asal China.

Dikatakannya, karena anaknya tidak enak badan, lalu ditendang oleh ABK asal China sehingga terjadi perkelahian.

Ia mengatakan, anaknya kalah banyak, karena ABK asal Indonesia ada enam orang dan ABK asal China ada 12 orang termasuk kapten kapal.

"Katanya habis dia berkelahi dengan ABK China. Sehingga, memutuskan untuk terjun ke laut dan membawa semua barang-barang dengan posisinya berada di perbatasan Malaysia - Singapura," katanya.

Ia menjelaskan, empat orang terjun lebih dahulu, sedangkan Adithya dan Sugiyana tujuh menit setelahnya.

Namun, hingga saat ini tidak ditemukan keberadaannya.

Ia menjelaskan, Wido Firmando tidak melihat Adithya dan Sugiyana melompat.

Namun, diketahui kalau Sugiyana sedikit takut untuk terjun.

"Empat orang diselamatkan oleh Maritim Malaysia, dan dua orang tidak ditemukan."

Halaman
1234

Berita Terkini