TRIBUNBATAM.id, BATAM - Akibat Covid-19, pasangan suami istri di Batam dan anaknya yang masih balita (bawah lima tahun), jadi tak punya tempat tinggal yang layak.
Pasangan suami istri itu adalah Saud dan Rini. Mereka terpaksa tinggal di teras bangunan kosong yang sudah tidak ditempati orang.
Saud merupakan perantau dari Kota Medan. Ia merantau ke Batam sejak 2010, lalu.
Sebelum ada Covid-19, Saud dan keluarga kecilnya tinggal indekos di daerah Jodoh, Batam, Kepri. Namun karena tidak ada biaya untuk bayar indekos lagi, akhirnya Saud sekeluarga diusir oleh pemilik kos.
Alhasil, ia tinggal di emperan bangunan, tepatnya di samping BCA Jodoh, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.
• Hati-hati, Bagi yang Ambil Paksa Jenazah Covid-19 Terancam Pidana 1 Tahun Penjara, Ini Kata Polisi
Saud dan keluarganya sudah tinggal di sana hampir 1 bulan.
Selama waktu itu, Saud, istri dan anaknya yang masih berusia 7 bulan tidur hanya beralaskan kasur tipis, dengan selimut kain tipis pula.
Sedangkan baju yang mereka kenakan sehari-hari ditempatkan di kardus.
Ia sempat berencana ingin pulang ke kampung halamannya di Medan, namun apa daya dia tak memiliki biaya.
"Rencana mau pulang, tetapi kerja dululah untuk ongkos pulang," kata Saud kepada TRIBUNBATAM.id, Sabtu (13/6/2020).
Sebelum ada Covid-19, Saud dahulunya bekerja sebagai buruh bangunan. Namun karena Covid-19, ia kini sudah tak bekerja lagi.
Istrinya, Rini pun begitu.
Dahulu, istrinya itu bekerja di salon kecantikan. Namun karena pandemi dan sepi pengunjung, kini Rini sudah tak bekerja lagi.
Alhasil mereka tak punya penghasilan lagi saat ini.
Untuk makan sehari-hari, baik Saud dan Rini berharap banyak dari pemberian dermawan.
Jika tak ada, terkadang makanan 1 porsi itu dibagi untuk dua orang.
Meski tinggal di emperan, syukurnya anak mereka saat ini kondisinya masih sehat dan ceria.
Untuk persediaan susu anaknya masih ada.
Sedangkan untuk mencuci baju, mandi dan buang air besar, mereka memakai kamar kecil dari SPBU yang tak jauh dari lokasi tempat mereka tinggal saat ini.
Baju yang selesai dicuci itu, dijemur di bunga-bunga depan bangunan yang tidak dihuni.
Selain Saud dan keluarga kecilnya, di emperan itu ada 8 orang lagi yang tinggal di sana. Ada yang bekerja di Malaysia dan kehabisan ongkos hingga tak bisa pulang ke kampung halamannya.
Sementara itu, pantauan Tribun, kondisi tempat tinggal mereka ini cukup terbuka. Selain itu banyak lalat beterbangan di sekeliling emperan.
(tribunbatam.id/Himi Heptana)