Baca tanpa iklan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kantor Dinas Pendidikan Kota Batam, Kamis (2/7/2020) pagi, terlihat ramai.
Bahkan sejumlah warga terlihat berdesakan memadati pintu layanan PPDB.
Suasana itu, sudah berlangsung selama sepekan terakhir, tidak sedikit warga yang datang terlihat kesal dengan amarah.
Bahkan warga itu terlihat berteriak pada petugas, begitu juga sebaliknya saat petugas memberikan penjelasan.
Tak sabar, pengnjung pun mengantri memanjang tepat di pintu layanan petugas pendaftaran ulang.
"Bapak ibu, kita mengerti namun mohon bersabar. Kita akan layani," ujar seorang petugas.
Suasana itu pun makin memanas, saat mendadak listrik PLN padam sehingga membuat warga makin gerah.
"Mana ada lampu padam, coba kita lihat di depan gedung lampunya nyala, alasan aja kalian biar proses makin lama," kata seorang warga dengan nada meninggi.
• Awalnya hanya Bos yang Positif Corona, Kini Pabrik Plastik Kabil Batam Jadi Klaster Baru Covid-19
Suasana dalam ruang gedung pun terlihat gelap, lantaran tidak ada cahaya.
Namun warga lainnya terus berdatangan, mereka menunggu, duduk di teras gedung kantor Disdik.
Pengakuan mereka, ada beberapa anak terlempar dari zonasi alamat domisili tempat tinggal.
"Zonasi pilihan pertama tidak masuk, pilihan kedua juga tidak masuk. Padahal pilihan pada PPDB disarankan ke sekolah yang sudah ditentukan zonasi namun tetap saja tidak diterima," kata seorang warga, Syafrudin kepada TRIBUNBATAM.id.
Kata dia, kalau memang anaknya tidak masuk sekolah di SMP Negeri, maka pupuslah harapannya untuk menyekolahkan sang anak.
"Swasta mahal pak, nggak sanggup saya. Memenuhi kebutuhan di dapur saja sudah bersyukur, apalagi harus masuk swasta," katanya.
Menurutnya, Disdik tidak punya solusi untuk menangani permasalahan PPDB.