TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota Komisi III DPRD Batam Muhammad Jeffry Simanjuntak, menyayangkan kondisi jalan bergelombang di Simpang Kuda Seipanas, Batam, belum tertangani hingga saat ini.
Ia mengatakan, permukaan jalan yang tak rata itu sudah berlangsung lama. Namun, hingga saat ini belum juga tersentuh pembangunan.
"Kami minta camat pro-aktif melaporkan ini kepada dinas terkait. Dalam hal ini, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam wajib memperbaiki jalan itu," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, Senin (6/7/2020) siang di kantor DPRD Batam.
Selain itu, ia meminta aparat pemerintah seperti RT, RW, Kelurahan dan masyarakat peduli, dan melaporkan jika ada jalan rusak.
Menurut Anggota Komisi III yang membidangi sarana dan prasarana ini, jika dibiarkan, maka jalan tersebut akan semakin rusak dan tanpa solusi.
• Unduh Aplikasi TZPROMO, Pengunjung Bisa Dapat Promo Menarik di Timezone Mega Mall Batam
• Perkuat Sinergi di Laut, Kasat Polair Polres Tanjungpinang Datang ke Kantor Basarnas
"Harus, ya harus melaporkan. Karena jalan itu milik masyarakat banyak," kata Jeffry.
Seperti diketahui, kondisi jalan bergelombang di Simpang Kuda Seipanas dikeluhkan masyarakat. Sebab, tak sedikit pengendara mengalami kecelakaan lalulintas (laka lantas) di sana. Selain bergelombang, kondisi jalan itu menurun jika posisi pengendara melaju dari Underpass Pelita ke arah Batam Center.
Sebelumnya diberitakan, kondisi jalan Laksamana Bintan atau persis di Simpang Kuda, Seipanas Batam cukup membahayakan karena permukaannya bergelombang.
Bahkan, tak sedikit orang yang celaka saat tak berhati-hati melewati jalan tersebut.
Selain itu, juga kondisi jalanan yang menurun dari arah terowongan ke Batam Center juga membutuhkan kewaspadaan lebih.
"Apalagi dekat sekolah SD. Sangat banyak korban berjatuhan di jalan itu. Dan sudah lama bergelombang. Apa lagi kalau musim hujan, karena jalannya licin. Khususnya para perempuan yang terjatuh di situ," kata Tarmizi salah satu penjual bakso cilok di SD dekat lokasi, Senin (6/7/2020).
• 14.244 Warga Batam Jalani Rapid Test, Kadinkes Batam Sebut Tren Covid-19 Cenderung Menurun
Menurut Tarmizi, kondisi jalan itu memang membahayakan. Sebab, laju kecepatan kendaraan terkadang tampak tak terkendali. Karena penurunan.
"Sampai pas kena gelombang jalan jika kebetulan tak dihindari, pasti oleng. Jangankan ibu-ibu yang motor, kadang saya hampir terjatuh juga dua hari lalu," katanya.
Yadi warga RT 01 juga mengatakan hal yang sama.
Katanya, gelombang jalan tersebut merupakan tumpukan antara pasir dan aspal yang membeku. Dan kondisinya sudah lama.
"Sudah banyak makan korban itu bang. Kebetulan saja baru jumpa sama abang makanya baru bisa ngomong kita. Sudah, sudah banyak," ucapnya.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, jalan itu tampak sempit dibandingkan jalan sebelah kanan bila posisi dari terowongan ke Batam Center.
Gumpalan aspal membuat gelombang. Masyarakat meminta, kondisi jalan itu segera diperbaiki. (Tribunbatam.id/Leo Halawa)