PPDB KEPRI

SMAN 5 Batam Bakal Tambah 3 Rombel, Hasil Pertemuan dengan Plt Gubernur Kepri Terkait PPDB

Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt. Gubernur Kepri Isdianto bersama tokoh masyarakat di SMAN 5 Batam di Sagulung. Isdianto mendengarkan keluhan para orang tua yang anaknya tak tertampung di sekolah itu

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pihak SMAN 5 Batam diminta untuk menambah ruang kelas untuk mengakomodir calon siswa yang belum tertampung.

Hal ini menjadi hasil pertemuan antara Pelaksana Tugas Gubermur Kepri Isdianto dengan pihak sekolah. Dalam hal ini, pihak sekolah diminta untuk mengajukan penambahan ruang belajar ke Pemerintah Provinsi Kepri.

"Hasil pertemuannya, pak Gubernur meminta agar sekolah memikirikan cara untuk menampung anak didik yang belum tertampung," kata Kepala SMAN 5 Batam, Bahtiar, Senin (13/7/2020).

Bahtiar melanjutkan, untuk SMAN 5 Batam saat ini sudah menerima 10 lokal dengan jumlah 360 siswa. Namun masih banyak yang tidak tertampung.

"Jadi sesuai dengan hasil pertemuan dengan pak gubernur, sekolah harus memikirkan yang belum tertampung dan mengajukan penambahan ruangan ke provinsi untuk menampung anak didik," kata Bahtiar.

Datang ke SMAN 5 Batam, Isdianto Janji Pikirkan Nasib Anak yang Tak Tertampung Sekolah

Jadi Daya Tarik di Masa New Normal, Kadisbudpar Batam Sebut Flash Mob di Mal Akan Digelar Rutin

Ia melanjutkan, saat ini pihaknya kekurangan tiga rombongan belajar (rombel) untuk menampung anak didik yang belum tertampung.

"Kita berharap tiga rombel ini segera direalisasikan agar anak didik bisa belajar dengan nyaman saat sekolah diperbolehkan melakukan proses belajar mengajar," kata Bahtiar.

Janji Isdianto

Selain datang ke SMAN 1 Batam dan SMAN 3 Batam, Pelaksana Tugas Gubernur Kepri, Isdianto juga berkunjung ke SMAN 5 Batam, Senin (13/7/2020).

Serupa dengan dua sekolah sebelumnya, Isdianto juga mendapat banyak keluhan dari para orang tua siswa terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 5 Batam.

Umumnya orang tua ini mengeluh anaknya tergeser dari sistem karena ada anak didik lain yang rumahnya lebih dekat dengan sekolah.

Parningotan, warga Mandalay mengatakan, anaknya sudah mendaftar ke SMAN 5 Batam di Sagulung.

Jarak rumahnya dari sekolah hanya 668 meter. Namun tidak bisa masuk ke SMAN 5.

• Jadi Daya Tarik di Masa New Normal, Kadisbudpar Batam Sebut Flash Mob di Mal Akan Digelar Rutin

• Lebih Mudah, Lion Air Group Kerja Sama dengan 2 Klinik di Batam untuk Pemeriksaan Rapid Test

"Kita tidak tahu lagi mau berbuat apa, kita yang dekat saja tidak bisa masuk, apalagi yang jauh," kata Parningotan.

Dia memohon agar orang nomor satu di Kepri tersebut memikirkan nasib anak didik yang belum tertampung.

Halaman
1234

Berita Terkini