Masjid ini juga memiliki bentang kubah terbesar di Indonesia yakni selebar 63 meter yang menutup ruang utama salat.
Terdapat 8 payung membran mirip dengan Masjid Nabawi yang dipasang untuk membuat jamaah tidak kepanasan saat beribadah di luar.
Payung-payung tersebut bisa membentang hingga 25 meter, ukuran ini lebih besar dari Masjid Nabawi.
Luas pelataran dengan payung membran tersebut adalah 5.832 meter persegi.
Adapun untuk ruang salat utama berukuran 63x63 meter dengan kubah utama berdiameter 46 meter dan ketinggian 41 meter.
Sejarah
Pendirian masjid berkapasitas 25.000 jemaah ini atas inisiasi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
Proses pembangunan dimulai pada 30 April 2017 dan diresmikan pada September 2019.
Peletakan batu pertama dihadiri almarhum ustaz Arifin Ilham dari Majelis Zikir Az-Zikra dan ribuan warga Batam.
Memimpin doa, Arifin berharap Masjid Agung Batam II itu diberkahi Allah SWT.
Masjid ini tak hanya menjadi masjid untuk para pekerja pabrik dan galangan kapal, tapi sudah menjadi ikon Kota Batam.
Selain itu, masjid terbesar di Kepri ini merupakan salah satu destinasi wisata religi di Kota Batam.
Pembangunan Masjid Agung II dikerjakan oleh PT Adhi Karya dengan konsultan pengawas PT Yodya Karya.
Total anggaran untuk pembangunan masjid ini mencapai Rp 260 miliar.
Fasilitas